CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART3

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART3

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART3,Hasrat-Bispak19 "Telah, kembali ke kantin dahulu Fi", kata sang cebol sekalian mengelap penisnya yang benar belepotan sperma berbaur cairan cinta Cie Fifi itu dengan memakai celana dalam Cie Fifi.

Cie Fifi gak bereaksi, dia cuman diam serta pejamkan matanya. Sang cebol memakai celana dalam dan celana panjangnya, lalu dia keluar gudang ini.

Tak lama setelahnya, Cie Fifi pun bangun berdiri, lalu dia keluarkan kantung plastik kecil dari kantong rok busananya. Cie Fifi mengambil celana dalamnya yang basah belepotan sperma sang cebol barusan, lalu masukkan celana dalam itu ke kantung plastik kecil itu.

Kelihatannya Cie Fifi memanglah menyediakan kantung plastik itu buat menaruh celana dalamnya yang dia ketahui bakal dikotori sang cebol seperti sebelumnya awal mulanya.

"Dasar. Udah orangya cebol, gak sadar kali jika burungnya itucebol ", gerutu Cie Fifi yang lantas tinggalkan gudang ini.

Ujaran Cie Fifi barusan membuatku termenung. Cuman pendek, kasus yang diomelkan Cie Fifi. Apa penis itu lumayan keras?

Ya ampun… kenapa  saya harus ingin tahu dengan penis sang cebol???

"Emmkh…", saya mengerang terhambat saat tiba-tiba kurasakan kepalaku diambil di depan sampai penis Dedi bersarang dalam lubang kerongkonganku.

"Elok, marilah ucapnya ingin nyepong. Kapan keluarnya kalaupun dari barusan hanya kamu emut saja?", bertanya Dedi yang saat ini dengan kejam selalu tekan nekan kepalaku sampai mukaku tenggelam di muka selangkangannya, serta penis Dedi itu tambah menganiaya lubang kerongkonganku.

"Mmmhh…", saya cepat cepat mengulum dan permainkan lidahku pada penis Dedi, biar dia tak melanjutkan siksaannya padaku.

"Nah… begitu cantik… mari terusin… sssh… ooh…", kata Dedi yang sekarang mendesah dan merintih kenikmatan nikmati service oralku.

Ke-2  tangan Dedi membelai rambutku secara halus saat saya terus usaha membuat penis Dedi berejakulasi. Adakalanya saya memandang nakal pada Dedi, supaya dia kian terangsang sampai pekerjaanku bakal tuntas bisa semakin cepat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART3

"Mmmhh…?", saya gak dapat bercakap, cuman dapat mengguman gak terang sewaktu kurasakan sepasang tangan meremas ke-2  bongkahan bokongku.

Ke-2  tangan Dedi masih membelai rambutku. Barusan itu tidak ada siapa siapa kembali waktu saya menyambung service oralku. Lantas ke-2  tangan yang meremasi bokongku itu punya siapa?

"Halo Eliza… kembali asyik nih? Saya ikut-ikutan ya", kudengar suara yang cukup kukenal dari belakangku.

Hatiku seperti kesiram air es. Semenjak kapan Pandu udah ada di dalam sini? Kenapa barusan saya gak menyaksikannya?

"Mamamm…", saya mau larang Pandu, tetapi sekarang ini mulutku tersumpal penis Dedi sampai saya gak dapat bercakap secara jelas.

Telat, Pandu telah mengungkap rok seragam sekolahku, dan saya telah pasrah menanti hukuman yang hendak diberi Dedi kalaupun dia melihatku memanfaatkan celana dalam ini.

"Eh Pan Pan… gak bisa… aku dahulu donk! Elo ini dahulu", sergah Dedi lalu menarik terlepas penisnya dari mulutku.

"Iya iya…", gerutu Pandu lalu berganti status dengan Dedi.

Saya diam dengan jantung yang berdetak kian kuat. Dua murid bobrok ini bakal selekasnya melumatku di gudang ini, namun yang paling kutakutkan ialah Dedi. Kehadiran Pandu ini menghancurkan seluruh rencanaku. Sebaiknya barusan itu saya berhasil lolos dari gudang ini tak mesti ngeseks dengan Dedi, tapi…

Tidaklah ada waktu buatku untuk pikir maupun berleha leha. Tau-tau badanku udah diambil berdiri oleh mereka berdua, lalu ke-2  kakiku yang direntangkan cukuplah lebar. Lalu dengan peringkat ke-2 kakiku yang masih begitu, tubuhku direbahkan di depan. Pandu udah mengangkat penisnya yang nyatanya sudah ereksi itu di muka parasku, meminta service oralku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dengan dongkol saya mengulum penis Pandu, serta saya keluarkan seluruhnya tehnik oralku biar Pandu cepat menggapai pucuk serta nanti dia tak turut nikmati lubang vaginaku selesai Dedi tuntas nikmati badanku. Saat itu kurasakan celana dalamku didesak pencet oleh jemari tangan Dedi, benar pada sisi bibir vaginaku. Dedi telah ketahui. Saya pejamkan mata dan pasrah terima nasibku.

"Lho cantik… siapakah yang suruh kamu gunakan? Ooo… karena itu kamu barusan nawarin ngemut kontolku, lantaran kamu masih ingat kan apa yang dahulu saya omong kan?", bertanya Dedi dengan 1/2 mendamprat.

Saya tidak berani menjawab, tidak berani menengok. Pengin rasanya saya menangis, namun saya tidak pengin kelak kawan temanku terlebih Jenny justru ajukan pertanyaan bertanya bila kelak mataku kelihatan sembab.

Saya cuman dapat pasrah dan lagi mengoral penis Pandu, sekalian menanti hukuman yang bisa dikasihkan Dedi padaku.

"Mmmkh…", saya mengesah terhenti saat kurasakan jemari tangan Dedi menerobos masuk ke lubang vaginaku masih yang tertutup celana dalam ini.

Jemari tangan itu bergerak gerak di sana, menyebabkan kesan yang aneh sewaktu saya mengerti celana dalamku mengorek ngorek dinding lubang vaginaku. Saya mengesah serta terus mendesah ketahan, tetapi saya gak lupa kalaupun saya harus memaksakan penis Pandu yang ada dalam mulutku ini selekasnya berejakulasi.

"Mmmh… aaahh…", saya gak kuat kembali, saya mengerang dan meronta kesakitan waktu saya merasai pedih pada vaginaku, sampai penis Pandu lepas dari kulumanku.

"Sedap kan Elok?", sindir Dedi di saat saya melihat ke belakang untuk lihat apa yang sedang dilakukan Dedi.

Saya menyaksikan sisi bawah celana dalamku tarik ke atas. Ternyata itu membikin sisi depan celana dalamku ini terlipat, dan menggesek masuk ke bibir vaginaku. Saya memandang Dedi dengan memelas, meminta belas kasihannya buat hentikan semuanya.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Namun Dedi sungguh-sungguh ingin menghukumku. Celana dalamku ini tarik ke atas dan kebawah sampai kesan yang menimpa bibir vaginaku ini kian jadi siap.  Di antara pedih serta nikmat.

"Aduuh… sakit Deed…", saya mulai merengek-rengek, tetapi Dedi cuma ketawa tawa.

"Telah, tak boleh ngoceh terus! Teruskan!", tiba-tiba Pandu memutar kepalaku sampai mukaku kembali menghadap penisnya, serta Pandu selekasnya memberikan penisnya itu ke mulutku.

"Mmmph…", saya mengesah ketahan, tetapi sekarang saya tidak punyai alternatif lain, saya harus menambahkan service oralku buat penis Pandu.

Di belakangku, Dedi ternyata telah tidak sabar untuk nikmati badanku. Saya merasai sisi bawah celana dalamku disingkap, serta suatu benda topangl, hangat serta lumayan besar, yang tentu kepala penis Dedi itu, sekarang melekat serta menyudutkan bibir vaginaku.

Badanku mengartikulasikanng sekejap waktu penis Dedi memotong lubang vaginaku dan selalu melesak masuk. Saya pejamkan mata meredam sakit, dan selanjutnya saya terus usaha meneruskan service oralku buat penis Pandu saat lagi Dedi mulai memompa lubang vaginaku.

Sekali ini Dedi perlakukanku dengan sedikit kasar. Dia menggenggam pinggulku, menarik badanku ke arahnya setiap dia menyikatkan penisnya, sampai penisnya berasa menikam demikian dalam lubang vaginaku. Berulangkali saya melenguh terhenti, dan saya mulai tidak dapat fokus untuk mengoral penis Pandu.

Menyebabkan saya mesti kian menanggung derita waktu Pandu menggenggam sisi belakang kepalaku sampai mukaku melekat di muka selangkangannya. Saya mesti bertarung menghentikan mual gara-gara berbau apek yang melanda hidungku, pula saya mesti meredam merasa sakit bersatu nikmat di lubang vaginaku yang dipompa habis habisan oleh Dedi.

Saat ini saya cuman mengharapkan pengidapanku ini lekas usai. Saya  mengharap busana seragam sekolahku ini tidak lecek dan basah oleh keringatku selesai saya tuntas digagahi oleh dua begundal ini. Sesudah saya menghimpun semua tenagaku, saya melingkarkan ke-2  tanganku ke belakang bokong Pandu, lalu saya mengisap dan menarik penis Pandu kuat kuat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART3

"Oooh…", Pandu mulai melolong serta kurasakan dia ingin membebaskan penisnya dari gempuranku, barangkali dia tidak dapat membatasi kepuasan service oralku.

Namun saya gak pengin melepasnya, saya mesti membuat cepat berejakulasi. Dengan ke-2  tanganku yang kugunakan buat membatasi badan Pandu, penis itu kujilat memutar, lalu kepala penis itu kucucup kuat kuat serta sekejap setelah itu penis itu kembali kucelupkan dalam kuluman mulutku. Semuanya kulakukan di tengah-tengah gencarnya sikatan penis Dedi pada lubang vaginaku.

"Aahh… enaknya seponganmu Elizaa…", erang Pandu kenikmatan di saat kurasakan cairan sperma Pandu menyemprotkan, penuhi rongga mulutku.

Selanjutnya bajingan tengik ini keluar juga.  Saya menelan semua cairan di mulutku ini, tetapi saya tidak pengen Pandu berhasil lolos demikian saja. Dia udah menghancurkan rencanaku baru saja semestinya telah sukses. Saya sangat geram kepadanya.

Saya terpikir bagaimana saya bersama Jenny, Sherly dan Cie Stefanny tempo hari sukses menaklukkan tiga pejantan di rumahku, dan kupikir saya kemungkinan dapat menggunakan metode yang serupa untuk mengeluarkan kejengkelanku di Pandu. Saya terus mengisap penis dalam mulutku ini meskipun penis itu telah melunak benyek.

"Ooh… sudaah… ampuun…", Pandu melolong lolong gak kuat terima gempuranku, akan tetapi saya belum juga usai dengannya.

Saya terus mengisap dan menarik penis Pandu, hingga akhirnya dia menguik nguik seperti mau disembelih saja. Selanjutnya saya hentikan kulumanku di penis Pandu, serta sewaktu saya melepas tanganku, Pandu langsung ambruk lemas, sama seperti nasib beberapa pejantan di rumahku yang tergolek selesai saya dan banyak pujaan hatiku balik menggagahi mereka.

"Oooh… kamu sungguh-sungguh pelacur, Cantik… ooooh…", Dedi meracau dan menohokkan penisnya dalam dalam lubang vaginaku.

Dadaku terasanya dapat meletus di saat saya dengar penghinaan Dedi barusan. Seusai Dedi tuntas menyiraminya spermanya dalam lubang vaginaku, saya selekasnya berdiri, kembali tubuh, serta sekali ini saya menampar Dedi.

‘plaak… plaak…', kedua kalinya saya menampar pipi Dedi, keras sekali.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dedi takjub menatapku seperti gak meyakini dengan yang baru-baru ini berlangsung.

"Brengsek, kamu dapat bisanya mengolok saya", desisku dengan nada gemetaran sangking emosinya.

Situasi di gudang jadi diam. Deru detak jantungku dapat kudengar dengan terang. Saya menggigit bibir mencegah tangis. Saya benar-benar sakit hati sewaktu Dedi menyebutku pelacur.

Tanpa ada pedulikan mereka kembali, saya selekasnya keluar gudang ini. Namun saya sadar kalau saya mesti beres-beres diriku di toilet, sekalian sekurang-kurangnya saya harus bersihkan tersisa sperma Dedi yang menetes dari bibir vaginaku.

Di toilet, saya lekas membawa rok seragam sekolahku, serta saya ambil tissue yang siap buat mengelap lelehan sperma di kitaran pangkal pahaku. Beberapa tissue kuambil serta kuselipkan pada bagian dalam celana dalamku yang sedikit basah, agar dapat memudahkan rasa tidak nyaman pada selangkanganku.

Dan sekali ini saya sudah tidak kuat kembali, saya menangis tersedu-sedu. Kenapa saya mesti terima ejekan sebagai berikut? Dengan berurai air mata, saya mengatur rambutku di muka cermin, lalu saya menyusuti air mataku dengan tissue. Untung makeup tipis di parasku tidaklah sampai hancur gara-gara air mataku.

‘kriiing…', bel pertanda jam pelajaran berubah telah keluarkan bunyi.

Saya cepat keluar toilet dan saya sedikit lari ke kelasku. Diperjalanan saya menyaksikan pak Totok yang baru keluar kelasku, dan aku terus menjumpainya.

"Selamat siang pak. Maaf saya barusan tiba-tiba sakit pada perut, jadi tidak dapat turut pelajaran pak Totok", saya menegur pak Totok sekalian mengemukakan argumen kenapa saya barusan tidak dapat datang di kelas.

"Selamat siang Eliza. Ya, tak apa apa. Kelak kamu dapat pinjam catatan temanmu, tidak ada quiz atau ulangan tiba-tiba ini hari. Eh… Eliza? Kamu habis menangis? Ya ampun… barusan perutmu tentu sakit sekali ya? Saat ini kamu masih sakit? Bila masih sakit kamu dapat istirahat di ruangan UKS", kata pak Totok.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART3

‘Uh… UKS? Gak deh… saya tak mau terkena bencana buat ke-2  kalinya di sekolah hari ini', pikirku dalam hati.

"Tidak perlu pak, Eliza telah lebih enak. Terima kasih pak, saya balik ke kelas dahulu", jawabku sekaligus pamit pada pak Totok.

"Baik, silahkan Eliza. Selamat siang", kata pak Totok.

"Selamat siang pak", kataku dengan lega, dan saya selekasnya balik ketujuan ke kelas buat mengikut jam pelajaran paling akhir.

IV. Sebuah Janji Yang Memuaskan

"Sayang… kamu mengapa kok lama sekali di WC? Saya telah nyaris susul kamu lho…", bertanya Jenny waktu saya udah duduk di sampingnya.

"Tadi… saya sesudah sakit di perut Jen", jawabku lambat.

"Eh…? Mengapa kamu sayang? Kamu habis nangis ya?", bertanya Jenny kembali dengan cemas.

"Iya, barusan perutku tiba-tiba sakit sekali, saya tidak kuat metahan sakitnya, jadi saya hingga nangis. Tetapi saya telah lebih enak kok saat ini Jen", saya bohong agar Jenny stop mencemaskanku

"Saat ini perutmu sudah tidak sakit?", bertanya Jenny kembali dengan haru.

Saya geleng-geleng kurang kuat sembari usaha tersenyum pada Jenny.

Sesungguhnya saya berasa sedikit tidak sedap lantaran saya harus tidak jujur pada Jenny yang demikian memerhatikan dan mengasihiku. Perasaan bersalah ini sedikit mengacauku, meski saya tahu ini ialah yang terbaik, ketimbang ada yang dengarkan percakapan kami saat saya mengatakan apa yang sebetulnya berlangsung padaku saat lagi saya ada pada toilet, ataupun lebih benarnya di gudang barusan.

Tetapi selang berapa saat Jenny telah kembali repot menarik serta mengejekku bab Andy. Ditambah lagi saat jam paling akhir ini hari guru yang semestinya mengajarkan di kelas kami tak masuk, maka kami bebas belajar sendiri. Jenny tambah bergairah memikatku, serta saya udah habis akal untuk membalasnya ledekan Jenny, sampai saya cuman dapat tersenyum malu.

Dan pada saat saya gak tahu mesti lakukan perbuatan apa, tau-tau saya melamunkan Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Apa ya yang kurang lebih sedang dijalankan Andy? Apa yang lebih kurang berada pada ingatan Andy kini? Apa dia pikirkanku? Tiba-tiba saya udah berasa kangen di Andy.

"Duh… bidadari yang berikut kembali jatuh hati deh… hingga sampai saya tidak dipandang kembali", keluh Jenny.

"Siapa sich…", saya kembali lagi coba menghindari.

"Begitu ya? Jika gitu… kelak saya bilangin ke Andy ah…", kata Jenny sembari lihat ke atas.

"Jeen… apaan sich… memang kamu ingin omong apa ke Andy?", saya merengek-rengek.

"Mmm… saya ingin ngomong apa ya… saya ingin ngomong, kalaupun Eliza gak senang dengannya", Jenny menjawab dengan model cuek bebek sembari mulai mengepaki buku bukunya ke tas sekolahnya, lantaran bel pulang sekolah betul-betul barusan mengeluarkan bunyi.

"Jeen… tidak boleh begitu dong… aku…", saya mulai was-was bila kalau Jenny benar-benar dalam kata ujarnya, serta saya serta selalu merengek-rengek.

"Kalaupun begitu kamu tak boleh mengelit selalu sayang, ngaku saja dech!", Jenny kembali memikatku.

"Aku…", saya tidak dapat berbicara apa apalagi serta parasku rasanya panas sekali.

Jenny menatapku dengan senyuman jahil. Saya cuman dapat tersenyum malu sekalian membenahi seluruh buku dan alat tulisku ke tas sekolahku. Sesudah doa pulang, saya dan Jenny siap-siap keluar kelas waktu Sherly tiba-tiba tampak di muka pintu kelasku.

"Duh…", saya berniat mengeluhkan sewaktu saya memandang Sherly tersenyum senyuman.

"Mengapa sayang?", bertanya Sherly yang dekatiku.

"Kalian ini pengen hingga sampai kapan sich baru bahagia nggodain saya?", tanyaku dengan memelas.

"Sampai kamu jadian sama Andy, serta nraktir kita kita", kata Jenny serta Sherly nyaris berbareng serta mereka ketawa suka.

"Ssstt!! Apaan sich? Bila yang lainnya dengar bagaimana coba!", saya marah-marah dengan kuatir.

"Maka itu tidak boleh ngelamun saja sayang… review donk di sini sudah tinggal kita bertiga saja", kata Jenny sembari merengkuhku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART3

Saya memandang ke sekitarku, nyatanya memang kelasku ini telah kosong disamping kami bertiga. Tetapi tetap juga saya risau kalaupun ada yang dengar kata-kata mereka barusan mengenai saya jadian sama Andy. Saya tidak pengin Andy dengar isu yang tidak tidak, saya tidak ingin hubunganku dengan Andy yang barusan mulai bersemi ini jadi hancur.

"Yok, kita temani kamu hingga sampai ke mobilmu ya", kata Sherly lalu merengkuh tanganku.

"Namun, saya ingin mencari minuman dahulu, saya haus nih. Kalian terlebih dulu saja dech", saya coba berikan argumen buat pisah pada mereka, agar saya tidak tiada henti menjadi bahan ledekkan mereka.

"Ya tidak apa apa, bertepatan saya  haus. Saya temani kamu ke kantin dech sayang", kata Jenny.

"Saya  haus kok. Ya telah kita ke kantin dahulu saja", kata Sherly yang sekarang telah tarik tanganku.

Saya tidak punyai argumen kembali, karena itu saya menurut saja didampingi mereka berdua ke kantin. Pastinya ledekan mereka kepadaku kembali bersambung, serta saya cuma dapat tersenyum malu.

Hingga sampai di kantin, hatiku jadi risi di saat saya lihat sang cebol. Saya terlintas perbuatan biadabnya di gudang barusan pada Cie Fifi.

Tetapi saya usaha punya sikap biasa. Manalagi Cie Fifi udah menegur kami dan bertanya apa yang kami pesan. Seusai kami bertiga tuntas minum, kami lekas bayar pesanan kami dan minta pamit di Cie Fifi.

BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama