Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Sexy Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Sexy Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Sexy Salon, Hasrat-Bispak19 Bermula dari temanku yang mau cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari barangkali tulisan ini cukup awut-awutan masalahnya betul-betul saya anyar pertama kalinya saya menulis. Di waktu itu saya baru mengerti nyatanya wanita yang bekerja di salon tak segalanya namun ada sejumlah yang dapat dibawa kencan dalam hari sabtu tempo hari kami sependapat buat cukur rambut dan kita janjian jam 1 siang di dalam tempat.

Di pertama saya masuk, aku terus tuju ke arah tempat meja reception dan dari sana saya menuturkan tekad buat pangkas rambut. Disebut wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya tunggu tidak lama karena tengah repot semua.  Sembari menanti, saya berusaha untuk melihat-lihat lebih kurang siapa yang tahu ada temanku, tetapi tidak tampak ada temanku pada semuanya orang itu.  Barangkali ia belum ada, pikirku.

Kuakui jika sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik serta putih dengan bentuk badan yang seimbang serta aduhai. Jika bisa memperhitungkan usia mereka, mereka berusia kira-kira 20-30 tahun. Saya jadi terkenang dengan pembicaraan temanku, Hanni, jika mereka dapat dibawa kencan. Akan tetapi saya sendiri masih ragu-ragu karena salon ini serius seperti salon secara umum.

Sesudah beberapa saat tunggu, saya ditegur oleh reception kalau saya dapat pangkas rambut sembari menunjuk ke satu diantaranya lokasi yang kosong. Aku juga ke arah yang dipastikan. Beberapa waktu lalu orang wanita muda yang elok menugur sembari menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya ingin dimodel apa?" tuturnya sembari melihatku melalui cermin dan masih menggenggam rambutku yang telah cukup panjang.

"Mmm.. diselesai'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti dalam dalam tempat potong rambut umumnya, aku juga dikasih penutup pada seluruhnya badanku untuk mengelak beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Sexy Salon

Saya yang diam saja dan ia repot mulai motong rambutku. Amat tidak sedap rasanya serta saya berusaha untuk cairkan keadaan.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja satu kali ya potong di sini?" susulnya sekalian selalu potong rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, terus kok ada salon, ya sudah deh, saya potong di sini. Ini pula janjian sama rekan, namun mana ya kok belum ada?" jawabku sedikit bohong.

"Ooo.." jawabannya singkat serta terkesan cuek.

"Hei.." kedengar suara temanku sekalian menepuk bahu.

"Eh.. elo baru dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. saya potong dahulu yach.." jawabannya sembari berakhir.

Bercakap punyai bercakap, selanjutnya kami dekat, dan terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pula, ia orang Manado, ia enam bersaudara serta ia anak ke-3 . Kami lantas setuju untuk janjian bertemu di luar di hari Senin. Untuk pembaca pahami sehari-hari Senin, salon ini tutup. Sesudah saya tuntas, sembari berikan tehnik seadanya, saya bertanya apa dia ingin saya mengajak makan. Ia bersedia dan dia menulis pada selembar sehelai kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang namanya Susi, Icha serta Yana. Ke-3 nya cantik-cantik namun Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu mukanya pula badannya. Susi, dia punya rambut lumayan panjang dan di bagian bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia lumayan pendek, tatapannya lumayan mistis, dadanya sebesar Stella tapi karena bentuk badannya yang lumayan pendek maka dari itu payudaranya membikin ngiler seluruhnya mata laki laki buat menikmatinya.

Sedang Yana, dia nampak sangatlah menjaga badannya, dia demikian mengagumkan, lingkar pinggangnya yang paling bagus dengan tinggi tubuhnya, bokongnya serta dadanya-pun sangatlah seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami berjumpa dalam hari Senin dan di lokasi yang telah disetujui. Sehabis makan siang, kami lihat bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku memuji kecantikan Stella yang kala itu kenakan kaos ketat punya warna biru muda ditambah lagi rompi yang dikancingkan serta dikombinasi dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius ikuti jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya seluruhnya pirsawan disontakkan oleh satu bab. Stella kelihatan terkejut, tampak dari bergetarnya badan ia. Entahlah ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadangkala meremasnya dan dia diam saja.

Singkat kata, saya mengirimkan ia pulang ke kostnya, di tengah-tengah jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya lantaran saya sendiri lagi bebas, serta kuputuskan buat naik tol serta putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama-sama diam diri, sampai pada akhirnya Stella menuturkan,

"Mmm.. Will, saya pengen bicara suatu sama kamu, memanglah seluruhnya begitu cepat, Will.. saya senang dengan kamu.." tukasnya perlahan namun pastilah.

Seperti disikat petir dengar ucapannya, serta secara reflek saya melihat ke kiri lihat ia, kelihatannya ia serius dengan yang baru saja dia sebutkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu udah percaya dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya gak ketahui mengapa jika saya berasa kamu gak seperti lelaki yang sempat pernah saya tahu. Kamu baik, serta sepertinya perhatian and care. Saya tidak ingin jika sehabis saya pulang ini, kita gak dapat bertemu kembali, Will. Saya tidak ingin kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. jika saya bisa jujur sih, saya pun suka dengan kamu, Tel.. namun kamu pengen khan kalau kita tidak kekasihan dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Sexy Salon

"Ok, jika itu pengen kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti jika saya gak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku ingin lepas, napas jadi sesak. Hilang ingatan ini anak, seperti serius! Lagi, saya melihat ke kiri memandang mukanya yang bundar dengan bola mata yang warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sekalian memandang matanya, serta ia menganguk perlahan.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian kembali pada jalanan.

Beberapa menit selanjutnya ia bergeser dari tempat duduknya serta ambil status buat berikan suatu "sun" di pipi kiriku. Diberilah suatu kecupan di pipi kiriku sembari merengkuh. Lama sekali dia mencium dan ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, baik!Payudaranya yang cukup melawan itu sedang mendesak lengan kiriku. Gila, sedap sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatis tangkai kemaluanku lantas mengeras.. Dengan lambat sekali, Stella berbisik, "Will, saya suka dengan kamu," dan dia kembali mencium pipiku serta masih tetap mendesak payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya sungguh-sungguh telah terangsang dengan tindakan Stella, dan sejumlah kendaraan yang melaluiku menyaksikan ke arahku tembus kaca filmku yang cuman 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan dan cukup lirih. Saya tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta menuju ke bawah. Saya udah betul-betul terangsang. Satu kali lagi Stella berbisik,

"Will, saya ketahui kamu terangsang, bisa gak saya saksikan punyamu? mempunyai kamu besar yach!"

saya menggangguk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia cukup persoalan di saat ingin buka ikat pinggangku dikarenakan ia cuma memanfaatkan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang selanjutnya saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Selang berapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke dan digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku perlahan. Sedikit-sedikit parasnya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari sisi kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop pada bagian dadaku, barangkali dia nikmati wewangian minyak wangi BULGARI-ku.

Dia tambah turun serta turun ke bawah. Berulangkali Stella melaksanakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada di sisi biji kejantananku. Salah satunya tangannya menyelusup antara belahan bokongku, sentuh anusku, serta merabanya.

Stella menyambung perjalanan lidahnya, naik kian ke atas, pelan-pelan. Tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melalui sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku gak kusadari udah mencengkam sopir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap jilatannya kurasakan bagai keasyikan yang tidak pernah selesai, nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap saat kutundukkan mukaku menyaksikan apa yang dilaksanakannya tiap saat itu juga kusaksikan Stella masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh gairah.

Sejenak Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella setelah itu mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan waspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa ada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Setelah itu bergerak perlahan kian jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Saat itu dia kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar tidak lama dan kedengar nada ciri khas dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak beberapa lama kemudian mendekat. Kurasakan kehangatan yang hebat enaknya menyirami sekujur badanku.

Pelan-pelan lantas kepala Stella mulai naik. Berbarengan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai di saat bibir dan lidahnya gapai pada sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu kian peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kepuasan hisapan dan jilatan Stella demikian merasuk serta mengilik semua urat-urat syaraf yang berada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu ke arah bawah. Kudapatkan payudara sisi kanan. Kubuka telapak tanganku mengikut wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara lembut. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sekalian masih mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari variasi celana panjangnya. Digenggamnya tanganku serta ditujukannya ke dalam.  Dibalik pakaian ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sekalian mendesah nikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas rada kuat dan Stella lantas stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang rada menyembul dari BH-nya dengan adakalanya menyisipkan salah satunya jariku pada payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang tambah cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara samping kanan, saya bisa menggapai putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara lembut.

"Ooh.. esst.." desahnya lepaskan kuluman dan kedengar nada karena membebaskan bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menarik, turun-naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berkali-kali. Saya gak sanggup kembali memandang ke bawah. Badanku bertambah lama kian meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian hebat mengerjakannya. Gak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, belum sempat saya disedot semacam ini, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh tidak tahu ke mana.

Tidak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang keasyikan yang menimpa semuanya urat syaraf di badanku yang kian tinggi. Saya stop sementara meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat di sisi leher tangkai kemaluanku, dan dia tampak tersenyum kepadaku.

"Kamu menakjubkan, Tel," bisikku sembari menggeleng-gelengkan kepala takjub oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Sexy Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya bila kamu seperti begini selalu," bisikku kembali rasakan pegangan tangannya yang tak juga menyurut di kemaluanku. Stella tersenyum.

"Kalau kamu telah gak pingin keluar, keluarin saja, gak mesti ditahan-tahan," jawabannya dan sesudah itu menjulurkan lidahnya keluar dan berkenaan ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia ketahui saya lagi berusaha buat mencegah ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku rada keras mencegah rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tak karuan, sejalan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya tidak henti-henti meraba dadaku, kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang-kadang dia membebaskan kuluman buat ambil napas sebentar lalu meneruskannya kembali.

Bertambah lama pergerakannya kian cepat. Saya telah usaha semaksimal buat mengendalikan ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menuju bawah. Kubuka kancing celananya. Cukup lama kucoba buka dan pada akhirnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Barangkali dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan rada ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Semula dia yang cuma bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara mudah saya bisa sentuh kemaluannya. Sejenak telunjukku bermain pada sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, begitu nikmat nih rasanya, pikirku. Kadang-kadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya telusuri tiap-tiap milimeter area dalam kemaluan Stella. Saya temui suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pun rasanya tangan kiriku. Sesaat kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya sungguh-sungguh dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, kesempatan ini dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Pada waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh serta mendesah lambat.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Makin lama kian cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya dan Stella beberapa menyudahi kuluman pada tangkai kemaluanku sekalian masih menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu udah berapakah orang yang lihat pekerjaan kami khususnya banyak supir atau kenek truk yang kami lintasi, tapi saya tak perduli. Kesenangan yang kurasakan ketika itu betul-betul membiusku hingga saya telah lupakan segalanya. Kembali Stella menjilat, menghirup serta mengulum tangkai kemaluanku serta tidak tahu udah berapakah lama kami lakukan ini.

Kutundukkan kepalaku untuk memandang yang tengah diselesaikan Stella di kemaluanku. Kesempatan ini Stella melaksanakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai berkaitan ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya benar di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat keasyikan yang kurasakan. Seringkali badanku bergetar tapi dia masih tetap pada sikapnya. Terkadang dia tambahkan seluruhnya tangkai kemaluanku dalam mulutnya dan dia permainkan lidahnya di.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sembari melepas tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun naik.

"Stella, saya tidak tahann.." kataku rada lirih meredam ejakulasi.

Akan tetapi pergerakan Stella kian cepat dan seringkali dia membuka matanya namun tetap mengulum serta kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Situasi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap-tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai selanjutnya habis. Stella terus menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semua sisi kepala kemaluanku. Ugh, begitu nikmat rasanya. Seusai bersihkan seluruhnya spermaku dengan lidahnya, Stella mengarah ke atas.

Kusaksikan ia, kelihatan ada sekian banyak spermaku melekat di sisi kanan bibirnya dan pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, perlahan. Sembari selalu digenggamnya tangkai kemaluanku yang telah lemas, Stella bergeser ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Sexy Salon

Demikian detik kami bercumbu serta saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia mengatur tempatnya, dia duduk serta beres-beres bajunya. Aku juga mengatur kemejaku ala-kadarnya. Saya pakai celana panjangku tapi tak kumasukkan bajuku. Beberapa waktu selanjutnya, saya main ke kos Stella dan di ketika itu juga kami mengikat tali kasih. Awalan bulan Maret lalu Stella datang dari Manado sehabis dua minggu dia ada di sana serta dia tidak balik kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima menjadi operator di satu diantaranya perusahaan pemasok jasa komunikasi smartphone. Dan saya masih tetap sebagai animator yang bekerja dalam sebuah perusahaan di wilayah Kedoya namun saya mesti tinggalkan kostku.

Seusai kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya serta dia menjelaskan jika semuanya buruh yang bekerja di salon itu  buruh sex.

Stella tak mengenali bagaimana asal awalannya. Stella sendiri tidak paham apa salon sebuah samaran atau sex ialah sebuah tambahan. Ia menuturkan kalau untuk ajak keluar satu diantaranya karyawati di sana, satu orang harus bayar pada muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuman punya kami berdua. Tiap-tiap malam selesai mandi pulang dari kerja atau sehabis makan malam, kami mengerjakan hubungan seksual. Tidak tahu hingga kapan semuanya ini akan usai. Kami benar-benar nikmati tiap hari yang bisa kami lintasi serta sudah kami lintasi bersama. 

Saya benar-benar tidak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella dikarenakan kian hari saya kian terbius oleh kepuasan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama