CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA , Hasrat-Bispak19 Telah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Meskipun saya udah berasa cukup tambah enak, saya masih ingin bermalas-malasan, serta biarkan badanku yang telanjang bundar serta terpendam dalam bedcover ini terus terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Adakalanya saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku serta wanginya berbau rambutku ini.

Dan saya telah kembali tersenyum senyuman sendiri karena saya terpikir insiden pada hari tempo hari bersama Andy, mulai dengan sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku hingga sampai balik ke kelasku, dan yang paling membuatku berbahagia yakni SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku biar selekasnya istirahat serta tidur sebab dia mengetahui saya kelelahan.

Tetapi, Andy tahunya saya kepayahan karena belajar hingga malam, bukan dikarenakan ngeseks berkali kali semenjak tempo hari lusa. Saya menyaksikan jam kamarku, nyatanya telah jam 5:10 pagi. Karena itu saya menarik napas panjang, siap-siap menempuh ini hari yang entahlah dapat memberinya warna apalagi di kehidupanku.

"Auw…", saya meratap perlahan-lahan di saat saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal saat kupakai jalan, sampai lubang vaginaku kadangkala berasa sedikit nyeri. Nyatanya badanku tetap belum sembuh betul sehabis tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meski sebenarnya saya telah istirahat semalam tiada masalah, juga saya telah tidur lebih cepat seusai terima SMS Andy kira-kira jam 9 tempo hari malam.

Saya ambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku buat ambil bra serta celana dalamku, pula seragam putih abu abu. Peduli sangat dengan teror Dedi, ini hari saya memastikan untuk memanfaatkan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya terasa benar-benar risau, memikirkan kawan temanku di sekolah tahu bila saya tidak memakai celana dalam. Bila kelak Dedi menyusahkanku, saya udah pasrah.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA 

Kadang-kadang saya menyambat, saat merasa sakit yang menimpa betisku ini mengacaukan cara kakiku. Juga sekarang saya anyar rasakan kalaupun otot perutku pun sedikit kejang, seperti habis melaksanakan sit up berkali kemungkinan.

Akan tetapi perlahan-lahan saya memahami satu soal yang aneh, entahlah mengapa saya justru nikmati terasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… zaman pagi pagi telah kacau balau gini…", saya bersungut-sungut serta memarahi diriku sendiri.

Karena itu saya usaha tidak untuk membebaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Selesai saya gantungkan semua lembar kemeja yang bakal kukenakan juga handukku, saya menggembok pintu kendati pun saya masih ingat kalaupun pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh bila saya harus mandi tanpa ada menutup pintu kamar mandi, dan saya tak mau jika saya jadi terlatih sesuai itu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat serta cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Selesai usai, saya selekasnya keringkan badanku dan memakai bra dan celana dalamku, lalu saya ketujuan meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu sudah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuma untuk Andy… bila kedepannya Andy tahu kamu telah tidak virgin, apa Andy masih ingin sama kamu?", saya bercakap pada bayang-bayang diriku di cermin, dan saat ini hatiku jadi bersusah-hati.

Saya mulai menggunakan busana dan rok seragam sekolahku. Rasa pegal pada ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Sesudah mematikan AC kamarku, saya mengecek beberapa buku yang berada di tas sekolahku, meyakinkan tidak ada yang ketinggalan serta gak lupa saya masukkan telpon selulerku ke tas.

Lalu saya kenakan sabuk yang umum kupakai ke sekolah serta siap-siap untuk beres-beres tampilanku di muka meja dandanku, sewaktu tau-tau saya dengar hpku mengeluarkan bunyi, serta dari deringnya saya tahu bila ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari handphoneku, serta lekas membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

‘Pagi Eliza. Kamu udah lebih enak? Saya ingin ini hari kamu telah lebih sehat serta tidak lelah.'

Sewaktu saya memandang nama pengirimnya ialah Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku lekas menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban kalau saya udah lebih sehat dan sudah tidak penat. Saya puas sekali lantaran saya berasa Andy mulai berani memberi perhatiannya padaku.

Sehabis saya simpan telpon selulerku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap beres-beres performaku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sembari menyisir rambutku sampai dilihat rapi serta elok megar, lalu saya memberinya sedikit bedak di mukaku.

Ini hari saya ingin nampak lebih elok dan menarik di depan Andy, serta saya melumurkan lip gloss sesuai kebutuhan di bibirku.

"Andy… jika saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu beri padaku…", saya mengguman perlahan sekalian melihati diriku di cermin pastikan tiada yang keliru dengan tampilanku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan cantikku.

"Siapa?", saya ajukan pertanyaan sembari ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah ke pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya telah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, serta berterima kasih pada Sulikah. Seterusnya saya mengancing pintu kamarku, serta saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang ada pada samping rack sepatu, dan saya pakai kaus kaki dan sepatuku.

Tau-tau saya tersadarkan, tidak tahu mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya menanyakan terheran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang selalu menatapku denganc penglihatan terpesona.

"Thanks ya", saya tersenyum suka.

Dalam hati saya mengharapkan di sekolah kelak Andy akan juga memujiku seperti berikut, kendati bila memandang Andy yang malu seperti tempo hari, rasanya asaku itu tak mungkin diwujudkan sekencang itu.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Saya turun ke ruangan makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin sedikit dari kebanyakan, karena tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya gak ingin menjadi nampak tidak menarik buat Andy. Dengan cara cepat saya mengakhiri sarapanku, dan sesudah membasuh tangan dan mulutku, saya mengambil langkah ke arah garasi.

Dari sana saya memandang pak Berbudiin lagi mengelapi mobilku. Di saat saya merapat, pak Bijaksanain yang melihatku sekejap hentikan kerjaannya, serta dia menatapku seperti anyar pertamanya kali melihatku saja.

Demikian pula Wawan dan Suwito yang pada awalnya sapu langit langit di garasi, sekarang terdiam melihatku sembari masih tetap menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Bijakin, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah pengen pergi sekolah nih", saya berujar di pak Bijaksanain sekalian menunjuk lap masih ada di atas kap mesin mobilku.

Tidak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuman membawa lap itu dari kap mesin mobilku, serta konyolnya dia lakukan itu sekalian lagi menatapku. Saat saya memandang sekitar, saya menyaksikan Wawan serta Suwito pun punya sikap sama, mereka selalu mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian semuanya ini mengapa sich? Tidak pernah lihat cewek cakep ya?!", saya menyengaja memarahi dengan nada yang lumayan keras sampai semua terperanjat.

Suwito hingga nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, dan Wawan dengan paras terperanjat jatuhkan sapunya. Pak Berbudiin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya mencegah tawa menyaksikan reaksi mereka bertiga ini, namun saya usaha masih tetap memasangkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras sangat suaranya… membuat terkejut saja!", gerutu pak Berbudiin lalu mulai dekatiku.

Wawan dan Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua mulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang sangat kukenal, penglihatan mata mereka pada waktu mereka demikian gaungs dan bergairah nikmati badanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA 

"Eh eh… kalian ingin apa? Gak! Tak ingin!!", sadari apa yang hendak dijalankan oleh pak Bijakin, Wawan serta Suwito, saya berseru cemas dan cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya menggembok pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Namun saya buka sedikit kaca pintu mobilku di samping kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka, pun agar mereka dapat dengar jawabanku yang jelas kuusahakan untuk membikin mereka bertambah dongkol.

"Mari non Eliza… Sekejap saja non", kata Wawan dan Suwito nyaris berbareng dan mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang udah terkunci ini.

"Tidak ingin! Tak mau! Kelak bajuku lecek! Dasarnya tak ingin!", saya menjawab dengan suara yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, tetapi saya menyengaja mengerling mengarah mereka, dengan jenis yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa takut memikirkan apa yang bakal terjadi jika kini saya hingga ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah karena didesak layani hasrat birahi mereka lebih dulu.

Selesai seringkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal untuk menjawab permohonan mereka yang tetap memaksakan saya turun sekejap, pada akhirnya mereka berserah  dan kembali menyambung tugas mereka. Pak Bijaksanain mengelap mobil mamaku, dan Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku barusan mereka gunakan dan meneruskan sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman karena menganggap menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta sewaktu saya menyaksikan mereka bertiga pura pura gak tahu bila mereka mesti memberikan pintu garasi serta pintu gerbang bagiku, saya mendesak klakson mobilku sampai semua terkaget dan semuanya alat bersih bersih yang berada di pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya telah tak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sekalian tutup kaca jendela mobilku. Pak Berbudiin yang dekat dengan mobilku dilihat bersungut sungut sembari memberikan pintu garasi dan selanjutnya pula pintu gerbang, dan Wawan dan Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan puas, kendati saya tahu sepulangnya sekolah kelak mereka bertiga akan membalasnya marah padaku, entahlah lewat langkah menjadikanku piala bergilir maupun piala bersama. 

Namun saya tidak peduli, toh tanpa kugoda seperti barusan juga mereka bertiga udah berkali kali menjadikanku betina mereka waktu tiada siapa siapa di dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang bisa mereka kerjakan padaku sehabis semuanya yang kulakukan ini, bila kelak saya betul-betul harus sendirian dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut takut memikirkan perbudakan semacam apa yang mesti kujalani sehabis saya pulang sekolah kelak.

Seusai pintu terbuka semuanya, saya selekasnya melesatkan mobilku ke sekolah. Saya tidak pengen pikirkan apa yang hendak berlangsung dengan diriku kelak, sebab di pikiranku sekarang cuman ada sebuah hal, ialah saya mengharapkan ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu buatku saya mengharap ini hari Andy melihatku. Ini hari saya udah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan ekslusif cuma buat Andy. Saya mau Andy sungguh-sungguh ketarik padaku.

II. Angan-angan Elok Di Pagi Hari

Masih 15 menit sebelumnya bel masuk sekolah keluarkan bunyi di saat saya hingga di parkir sekolah. Jantungku berdetak cepat sewaktu saya memandang Andy baru turun dari mobilnya. Dan waktu saya lihat tempat kosong di samping mobil Andy, rasanya saya seperti mimpi cantik, serta saya puas sekali.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA 

Saya gak mau mimpi cantikku ini lesap demikian saja, karenanya saya lekas melesat dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Dan Andy kelihatannya langsung mengenal kalaupun ini yaitu adalah mobilku. Sekarang Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia tungguku tuntas memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan menutup pintu, serta kami berdua sempat sama sama pandang untuk sejumlah lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya saat saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya ambil langkah dekati Andy, yang saat ini baru kusaksikan kalaupun mukanya merona merah.

"Hai Andy… thanks ya semalam, mm… pula barusan pagi… saya telah sehat kok, pun sudah tidak demikian penat seperti tempo hari", kataku perlahan.

Hatiku lebih terlena sewaktu saya menyaksikan paras Andy yang cakep itu tersenyum halus. Namun Andy terus menunduk seperti gak berani melihatku dan saya tersenyum geli menyaksikan kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali sebab Andy selalu menunduk tanpa menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian takut.

"Saya mengapa?", saya ajukan pertanyaan dengan senyuman jahil.

"Aku… anu… saya suka kamu telah tidak sakit", Andy menatapku sepintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… thanks ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya bercakap dengan ria.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharapkan kalaupun kelanjutan ujaran Andy barusan itu merupakan aplaus dari Andy kalaupun saya tampak elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sebetulnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, kalimat Andy barusan itu selalu membuatku tersenyum berbahagia.

Saya telah meyakini sekali jika Andy sukai padaku, nampak dari sikapnya yang terus salah tingkah sebagai berikut dan kalimat Andy barusan memperlihatkan bila Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga ke kelasmu, Eliza?", Andy ajukan pertanyaan dengan suara lambat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya mengacaukank puas, namun Andy menunduk demikian dalam dan dia tidak mungkin dapat melihatku. Saya tersenyum geli memandang Andy yang demikian canggung dan salah tingkah di depanku. Apa ini karena dia pula jatuh cinta padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan saat dia mengangkut parasnya menatapku, saya mengganggukkan kepalaku kembali sekalian tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku serta sekali ini dia tersenyum, entahlah puas atau malu, atau ke-2 nya. Saya tidak percaya, tetapi saya berasa tatapan Andy ini sangat menghangatkan hatiku. Saya gak tahu kata-kata apa yang dapat memvisualisasikan hatiku saat ini, yang terang saya rasakan saat pagi ini hari saya memperoleh impian yang bagus. Serta saya sangat berbahagia sewaktu Andy lagi ambil langkah di sampingku, kendati pun Andy yang terkadang menengok dan tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Sama dengan tempo hari, saya merasai sejumlah tatapan iri dari banyak pelajar cewek yang melihatku jalan ketujuan kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang dan suka, meski sebetulnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pujaan hati. Dan sekarang kami berdua saling diam sembari selalu ambil langkah, hingga selanjutnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… terimakasih ya", saya mohon pamit di Andy.

"Aku… saya pula ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan takut sekalian lambaikan tangannya.

"Iya", saya menjawab sembari balas angkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari mengambil langkah masuk ke kelasku. Tetapi saat saya lihat Jenny yang dengan senyuman jahilnya itu menatapku dan tungguku di bangkunya, saya menghela napas panjang sembari selalu mengambil langkah buat duduk di sisi Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya jelas dirayu serta diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA 

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidak ada peristiwa spesial, selainnya Jenny yang repot memikat dan menghinaku terkait Andy,  Sherly yang turut jadi parah situasi saat kami kumpul di kantin saat pukul istirahat pertama dan, serta saat jam istirahat ke-2  seperti saat ini waktu ini.

Dan bila kebanyakan saya selalu usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuma dapat menghindari atau tersenyum malu, walau hatiku rasanya suka sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  selesai ini udah mengeluarkan bunyi.

"Lihat deh… parasnya hingga merah ini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", ejek Sherly serta mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini gak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian selalu ngeledek saya, pula ngetawain saya. Kalian jahat!", saya marah-marah serta merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini telah tidak kok. Cup cup… gak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sembari menggamit tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sekalian menghela napas panjang serta serahkan tanganku yang ada di dalam gandengan tangannya itu pada Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pun rasanya pikirkan diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly seperti berikut, tetapi saya menurut saja di saat Sherly menggamit tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama