CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BAHENOL PART2

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BAHENOL PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BAHENOL PART2, Hasrat-Bispak19 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, waktu dia tengah menanti anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan suatu sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyongan maka dia tidak dapat menentang di saat ditarik ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditujukan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tidak aneh dengan ruangan penyelidikan. Dia beberapa kali harus duduk di dalam ruangan begitu, berunding untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tetapi ini kali keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia malahan belum kenal siapa interogatornya kesempatan ini. Nada pria itu demikian dalam, bahkan juga dia lantas mengaku kalaupun dia jadi menempatkan hormat ke orang itu.

"Margo, kini di Kalirotan ada orang baru, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu selaku permulaan. Margo yang kebanyakan gak sabaran dan berani menantang sekarang menunjuk memerhatikan.

"Dia saat ini tinggal dalam tempat Nuri. Saya ingin, kau pantau dia… Kau dan anak buahmu bisa menggunakan ia jadi layanan uang keamanan seperti yang umum kau melakukannya. "

Embusan cerutu cuba menimpa paras Margo. Orang ini dahsyat, berpikir Margo… dia berjumpa musuh yang semakin kokoh dibanding dianya sendiri.

"Anak buahku juga kerap hadir pada umumnya, minta bagian darimu… dan kamu akan antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya pengen wanita itu dijarah bekerja keras… kau harus mengatur sampai tamunya semakin lebih beberapa dari tempat lainnya, walaupun sesungguhnya tanpa ada kontribusimu lantas ia pasti akan menjadi diva di sana… Sebarkan info, sebarkan mengenai dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya membulatkan tekad buat bertanya… "Mengapa kau ingin merusak wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepada kamu?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BAHENOL PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya ingin memusnahkan dianya sendiri, sampai jika waktunya udah tiba… dia bakal taat seluruhnya pada diriku… Tapi, seblum dia mendapati status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus rasakan apakah yang dimaksud namanya neraka dunia, apa yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo menciut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, serta membikin Margo balik ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu serta tercenung…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Lakukan…"

Mira menyaksikan kalaupun Margo menjadi pucat sehabis terima telephone itu… dan Mira tidak pernah memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menepis gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membuat Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengen urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Namun saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simple itu, akan tetapi hatinya sedikit senang karena dia dapat memprovokasi Margo buat membinasakan Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang sekarang terduduk pucat.

Pembicaraan barusan bikin Margo begitu takut. Lelaki itu sungguh-sungguh iblis…

"Margo… tentulah saat ini Mira udah berikan badannya pada kamu sebagai bayaran untuk memusnahkan Sani…" kata lelaki itu, yang bikin Margo termenung.

Bagaimana dia dapat tahu?

"Kau dapat kerjakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima daerahmu… silahkan siksa Sani, cabuli mati-matian, tetapi jangan pernah ia mati… Kau bisa bawa Mira, agar ia ikut serta menganiaya Sani buat menumpahkan sakit hatinya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang berbelanja sayur, cuma memakai tank luar biasa serta celana pendek, tidak terlampau perhatikan Mira yang hadir dekatinya. Dia memandang wanita itu seperti sama dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bersikap ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuma tersenyum simpul, dia sedang tak mau berbasa-basi. Sampai sebetulnya dia sendiri tidak memiliki rekan di Kalirotan. Dia bertambah lebih tertutup dalam hubungan. Yang dia ingin kerjakan sekedar buka pahanya lebar-lebar, dan membebaskan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya dengan maksimum.

"Sani… saya ingin minta bantuan sesaat, saya ingin mengambil barang di gang samping, saya malas sendiri… mahfum banyak yg menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas pengin sekali menampik, akan tetapi Mira menangkap lengannya dan menariknya ke arah tempat yang cukup sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali mengikut cara Mira menuju gang yang ia mengerti adalah sisi terkejam di Kalirotan, serta tiada satu juga PSK yang cukup sehat untuk menawarkan diri dalam tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras hingga Sani tersungkur jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Di saat si gadis bangun, dia bisa dengar kalaupun pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sekilat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membikin si gadis mengerjap sebab silau. Serta saat dia bisa peroleh kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira lantas mengambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang gak diduga oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira membikin Sani terjengkang. Mira yang seperti kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira menempati perut Sani, serta dengan serampangan memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menubrukkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang menyengaja menginginkan muka Sani tinggalkan sisa di muka mulus si bekas polwan. Semula Sani menunjuk pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Tetapi instingnya untuk tetap bertahan kembali tampil. Demikian memperoleh kesempatan, Sani selekasnya memberinya perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa merendahkan, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan style perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. khususnya Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… type berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Malahan lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani saat ini tidak lagi bertanding bagaikan seorang polwan. Dia sekarang cuma berlaga menurut insting survival… dan ini cukup mengagetkan Margo, yang menghendaki bila pelacur yang paling jadi perhatian ini mempunyai ketrampilan berlaga yang dapat membikin si perwira kagum. Akan tetapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang terhidang, terang tampak bila Mira mulai kelabakan. Sani sendiri mulai kelihatan kembali lagi ke mode berhadapannya yang dahulu.

Margo memberikan tandanya terhadap seoang anak buahnya yang dengan cepat menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis dan mengeluh kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang tercedera oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira membantai paras Sani, menimbulkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis lihat paras Sani yang udah dibikinnya cacad itu. Akan tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani sampai muntah serta megap-megap. Mira menggebuk mutlak di uluhatinya. Panglima Margo melepas si gadis yang selekasnya jatuh terduduk, dan Mira memberinya sepakan keras ke rusuk si gadis, mengakibatkan Sani terjengkang serta mendekap kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang berani menyudahi cara Mira.

Rupanya Mira udah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira melihat Sani yang mengesah mengendalikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira ambil langkah maju.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BAHENOL PART2

Sekarang Margo sendiri yang membantai Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia memerintah lima panglimanya buat memberikan pelajaran di Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan baju. Akan tetapi saat ini dia harus pikirkan dirinya sendiri sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dianya bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tetapi suatu kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani menyaksikan belati perintah yang digenggam Margo, belati dengan baja opsi yang paling cemerlang. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah merayu tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, bahkan juga menjilatinya… Serta terlebih lubang cantik yang seperti tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang mendapat kepuasan mirip, baik dari istri syah mereka atau pelacur yang lain memutuskan untuk tidak melepaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu membawa bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, berarti kalaupun saat ini kain penutup selangkangannya mulai tercabik dan bikin selangkangan eloknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu tidak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terpajang bebas dihadapan lelaki bajingan yang selalu memberlakukan banyak karyawan sex komersil ibarat onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor serta kasar hanya karena berbentuk susunan laporkan semen tiada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih karena tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyediakan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibuat dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya di saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Serta jeritannya semakin kuat saat Margo memerintah anak buahnya buat membalik badannya, lalu tanpa ada belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan serta pekikan mohon ampun Sani sekalipun gak digubris oleh Margo yang seperti melepas kebencian yang ditahannya sejauh ini. Di saat lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cidera sikatan kepala sabuk, beberapa bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut didepan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan semaunya menghunjamkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak karena sikatan sabuk yang berulang kali di situ. Sani cuman dapat mengulet kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membikin si gadis mendesis sebab keringat si kepala preman membuat perih bilur serta cidera di badannya. Sani cuman menggeletar membatasi perih di saat pada akhirnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum pula usai waktu ke-10 anak buahnya selekasnya masuk Sani yang cuma dapat mengesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser ke figur badan di pojok lain gudang itu. Figur Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, sejumlah giginya tanggal, lengannya terlihat patah dan dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya benar-benar kejam… akan tetapi itu perlu. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih bernafas meskipun cuma terkadang.

"Saya udah molorangmu, Mira… tetapi kamu melawan aku…." ucapnya sekalian bangun, menarik sisi kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira bagaikan menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BAHENOL PART2

Margo mengusung badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman bagimu," tuturnya sembari buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak menyaksikan isi kandang yang dapat mewadahi 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terperanjat karena paparan matahari membikin Mira takut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan semacam itu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuman dapat pasrah waktu badannya diangkat Margo dan disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, tetapi dia tidak lagi bisa bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat merasai kesakitan tiada bisa mengerjakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang tengah mengolah Sani. Dua penis anak buahnya lagi membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis diminta mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… seorang anak buahnya tengah membabat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan sangatlah kasar. Margo menyaksikan ke kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Dan seperti pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Saat ini Margo berdiri didepan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang lihat air muka banyak kepercayaannya yang tidak kenal takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya bikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Serta pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi lukisan paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima lokasi yang gak lama pula mengikut tapak jejak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi grup yang paling ditakutkan, yang mustahil kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendekati figure yang tengah kembalikan pistol yang barusan mengakhiri nyawa Margo ke sarungnya.

"Lokasi telah ditangkap, seluruhnya intimidasi telah dinetralisir, laporan usai"

Lelaki itu mengacaukank serta pasukan barusan selekasnya keluar gudang. Lelaki itu dekati figur badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berujar lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit dan merasakan jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, dan samar-samar dia lihat kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas bagaikan hotel bintang lima. Perawat silih berubah menjaga badannya, mengembalikan seluruhnya cidera. Mereka dan banyak dokter mengusahakan dengan segenap tenaga untuk kembalikan keadaan Sani seperti yang lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Di saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit dan menyaksikan refleksi dirinya sendiri di cermin, dia takjub. Tiada satu cacat juga yang gak dibetulkan, sampai beberapa bekas cedera di badannya anyar terlihat bila jadi perhatian dari begitu dekat. Lalu, dokter yang menjaganya ada dan berujar,

"Selamat Nona, secepatnya anda sudah bisa pulang."

Sani kembali terdiam… Ke mana dia akan pulang? Dengan lemas Sani makan makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Serta entahlah kenapa dia terasa benar-benar letih…. begitu sangat letih…

"Dipan ini jadi tambah empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Dan Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sembari memegang kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu selanjutnya tiba jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis berduka, tangis berbahagia….

1 tahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi tengah melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, terkait penghasilan serta pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tapi saat ini sudah jadi kebun penghasilan dianya sendiri, dengan hasil sangatlah memberikan kepuasan.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BAHENOL PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia banyak client saat ini jadi kepunyaannya, maka dari itu ia kian dahsyat dalam berkuasa dibalik monitor meskipun ia sekarang sudah pensiun. Tidak kenapa akhiri karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir gak sampai bintang; toh mereka-mereka yang memiliki bintang di pundak dapat ia pegang setiap waktu, sebab seluruhnya kartu ada pada tangannya. Tahun yang kemarin Ryoko divonis enteng, cuman satu tahun penjara. Memang itu hukuman maksimum buat mucikari. Ada pasal-pasal dengan sanksi hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, tetapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis gugatan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang mengatakan jika ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah melalui zaman hukuman serta bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama