CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BAHENOL

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BAHENOL

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BAHENOL, Hasrat-Bispak19 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Momen baru saja telah membinasakan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang tinggal, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Sehabis masalah Ryoko tuntas, Sani memanglah kembali lagi ke sana. Tetapi ia cuma memperoleh sodoran tas berisi barang pribadinya serta komentar dingin dari penjaga di muka.


"Sebab telah disingkirkan, Anda sudah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak berada pada tempat, lagi ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Kalaupun tidak ada kepentingan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tidak dapat menanyakan selanjutnya karena sang penjaga langsung tutup gorden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Selepas lembaga dan keluarga, Bambang Harjadi lantas sudah wafatkannya. Tidak ada manusia yang pengin membantu JuaSani. Dengan cara goyah serta jiwa tergoyang ia jalan terseok jauhi rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak dilihat di tengahnya siraman hujan deras.


Seandainya ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!


Namun ia penjahat!


Apakah bedanya dengan diri kamu? Meskipun penjahat, malah Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pasti arah, dan hujan selalu turun dengan deras. Sani sudah tidak perduli kembali, dia serius kehilangan pegangan. Beberapa kali ia tergelincir, serta terciprat di saat kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani melihat. Seorang pengendara motor ada pada sampingnya, serta bercakap padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BAHENOL


Sementara Sani tercenung. Lantas ia menentukan untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga melesat tembus hujan, di tengahnya kota yang ke arah senja.


Mendekati malam…


"Penonton. Kasus penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang menyertakan pelaku polwan lagi membuka set anyar sewaktu beberapa waktu ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang disangka diaktori JP, pelaku polwan itu.  Walaupun begitu Kepolisian menjelaskan video itu tak ada hubungan dengan masalah ini dan bukan menyertakan JP. JP sendiri didapati sudah distop secara tidak hormat karena dapat dibuktikan lakukan pelanggaran code etik…" Tayangan informasi malam lagi menyuguhkan sejumlah hal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani menyambat panjang ditingkahi gelak tawa beberapa laki laki.


Semua tengah ada dalam satu warung kecil di wilayah kotor, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur karena ia sendiri telah tidak kuat mengusung kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh aku ada videonya yang berada di tivi itu loh!" dahsyat orang laki laki di dekat Sani. "Aku diberi sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengin melihat tidak?"


Beberapa kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah gairah Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberi komentar kotor lihat selingan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung sampai malam dan menyiram warung itu.


"Eh Non, pengin turut saksikan film hebat tidak?" Sang tukang ojek baru saja memboncengkan Sani membawa kepala Sani maka Sani dapat memandang video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Orang temannya kembali, kayaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak mampu menentang waktu dimainkan sesuai itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan sejumlah photo Sani sewaktu lagi menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih pada waktu penangkapan di dermaga, serta sejumlah foto datang dari penyidikan Savitri. Misal Sani masih berpikir jernih, ia wajar sangsi dengan bocornya semuanya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tetapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman mendapat muka Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Kawan-kawannya justru tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak jelas, tidak perduli, siapa wanita elok ketidaktahuan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan kebenaran ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh telah tengah malem nih. Saya pengen tutup!" kata satu orang, kelihatannya pemilik warung. "Mari bayar, gak boleh di ngutang! Lu pada membuka botol saja sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu omong, "Sori Bang, saya kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Namun kalau aku bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Niat lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman terus menciumi dan menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian melihat tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi saya terlebih dulu yang gunakan ia. Gua kagak pengin sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang dari sana singkirkan seluruh yang berada pada atas meja, lalu membawa badan Sani serta meletakkannya celentang di atas meja, dipersiapkan untuk jadi tempat pemuasan hasrat.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang udah rada tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Umumnya minum sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani hanya dapat berbicara putus-putus. Ia belum memandang siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Hingga sampai ngga gunakan pakaian begini. Marilah, bangun, pakai busana dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu memanfaatkan kembali pakaiannya yang berantakan. Ia lantas sadar di vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terlintas insiden-kejadian mirip di saat masih menyusup, ia tertidur sehabis layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani saat ini dapat lihat ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang tetap sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, dan kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani tuju belakang warung, dari sana ada WC jongkok simple yang saru dengan ember dan gayung. Menghentikan jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu balik ke tengah warung.


"Ucapnya Alip kamu pengin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia omong membawa kamu kesini tuturnya kamu ingin cari kerja."


Sani cukup kebingungan.


"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita menerangkan, sembari menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BAHENOL


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama salah satunya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Betul pengin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengen?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seorang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak dan menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerepotan berdiri serta pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya memaki.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main gak bayar Mbak!" orang baru saja menyepaki berteriak membalasnya.


"Bising sangat sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Orang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta pakaian kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak berhasil mencapai kesuksesan meski sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya dengan bagus, menyilahkannya duduk di sofa depan serta tanpa ada disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka beraneka macam, dari ABG kurus kering hingga STW montok. Berbau beberapa macam wangi-wangian murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada serta paha, akan tetapi kesan-kesan murahan tak dapat raib. Tetapi sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, nyatanya juga ada yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada dalam tengah. Wanita itu kenakan blus tiada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka dari itu sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran dilihat. Walau riasannya semenor yang lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, mukanya masih lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak menunjuk ia. Sang bapak menunjuk Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia serius terasa tidak miliki harga diri kembali sehabis dibuat malu di mata masyarakat, dicoret, dibuang orang tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh sekumpulan begundal kelas teri sewaktu mabok. Karenanya ia lantas tidak memikir beberapa macam saat Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak akan berasa dirinya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama hal yang didakwakan penjuru dunia, seluruh orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disinilah area yang patut buatnya, di mana semuanya orang didalamnya tidak punyai harga diri. Di mana semua wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum serta menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, setelah sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh dan harga kemahalan. Mereka ketujuan kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu banyak pelacur murahan yang bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, pokoknya sama dengan kerjaannya di bawah Ryoko dahulu, tetapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak susah-susah membawa berbicara atau bergaul sang bapak, dia lekas menanggalkan busana laki laki hidung belang itu, lantas menelanjangi diri. Untuk memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak yang tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta selanjutnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah di saat bekerja untuk Ryoko gak lenyap. Selepas membasahi semuanya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, serta terus turun hingga lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia sungguh-sungguh untung memperoleh service kelas atas pada tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia telah tidak berpikiran memanfaatkan kondom—dia gak perduli kembali dengan dianya sendiri, tidak perduli dampak hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian memeluk kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu terhadap Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang cukup di luar sangkaan, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memecutnya sampai ia sendiri orgasme, namun tamunya masih tegang. Mereka setelah itu pindah status jadi misionaris, serta sang bapak melecutnya lumayan lama, kemungkinan 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat serta sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani dongkol. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, namun ia tidak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering sebab kelamaan difungsikan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi pun, walau disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas tempat tidur dan mengeloyor pergi. Sani tergelimpang mengangkang, ngilu. Tetapi kerjanya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah membikin banyak lelaki hidung belang menyemut ingin nikmati kemulusan badannya. Serta baru-baru ini Sani bangun dan kenakan handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu bedeng tempat perlawanannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok serta wajahnya gahar masuk dengan semaunya, Salah orang pada mereka yang kayaknya pimpinan gerombongan tersebut selanjutnya buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat untuk menantang, selangkangannya masih perih seusai digempur penis bandot tua konsumen awal mulanya, serta dia betul-betul tidak pengin kembali menentang. Dia biarkan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksain berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN BAHENOL


Lututnya agak sakit karena terbentur semen kasar, serta perih di saat dia didesak beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu benar-benar tak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor dan berbau punya dia ke mulut cantik si gadis yang saat ini terselak, serta usaha baiknya buat memberi kepuasan lelaki yang udah bayar badannya untuk memberinya servis terbaik. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas memulai memutari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… seumpama Sani tahu kalaupun banyak preman itu sekali-kali gak bayar satu rupiah lantas untuk nikmati badan eloknya! Andaikata Sani tahu jika Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada karena mesti biarkan bintangnya jadikan penghasilan uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih banyak preman.  Serta Mami Nuri cuma dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhambat wanita itu bersamaan badannya yang ditangani bagaikan binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuman dapat terisak lambat saat dia masuk ke kamar dan menyaksikan Sani celentang tak sadar diri tidak mempunyai daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani jalani karier menjadi pelacur kelas teri. kecantikannya gak sirna, bahkan juga kenggunannya tambah terpancar walaupun dia gak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor buat mencuri perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, bahkan juga hampir tidak bermake-up justru membutanya jadi benar-benar anggun, serta mengakibatkan banyak lelaki yang mendambakan layanan dari dianya. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilakukan bikin konsumen setianya demikian menyenangi dianya. Serta demikian keseluruhan servis yang dikasihkan Sani sampai banyak konsumen setianya tidak mengenali bila si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti secara umum beberapa pelacur yang sering layani lelaki, Sani mulai berasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai melakukan akting buat bikin beberapa tamunya berasa seperti lelaki istimewa.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Meski sebenarnya apabila bukan lantaran obat kuat, jadi dalam perhitungan 3 sampai 5 menit jadi beberapa lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan waktu 5 bulan itu, ketenaran yang didapat Sani mulai membikin seorang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Lantaran saat sebelum Sani ada dirinya-lah bintang di seluruhnya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada sektor Margo, kepala preman Kalirotan yang paling ditakuti.


"Apa?" kata Margo perlahan tetapi dengan suara tegas.


"Saya gak sukai dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah muram bagaikan anak kecil yang mau jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sembari lalu, meskipun sebetulnya dia bisa menerka wanita yang mana dimaksud Mira, sebab dia sendiri sudah seringkali mengecap kehangatan dan layanan keseluruhan si gadis yang diberi dengan gratis menjadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Termaksud saat tanpa dengan jijik dan geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama