CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART8

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART8, Hasrat-Bispak19 Tau-tau saya jadi ingin mengetahui apa yang terjadi padaku barusan saat saya tak sadar diri. Karena itu saya ambil telpon selulerku, serta mengabari telephone rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku waktu saya dengar nada Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Berbudiin pun bisa", kataku perlahan.

"Iya non…", Sulikah menyepakati, serta kudengar suara gagang telpon yang ditempatkan.

Sekejap saya tunggu, serta sehabis saya dengar suara Wawan, saya selekasnya bertanya iktikadku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya semaput?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam tunggu Wawan menerangkan tindakannya.

"Barusan non tau-tau tidak sadarkan diri. Saya serta segalanya hingga sampai terkejut non, lagi kami seluruh coba bangunin non Eliza, tetapi hingga sampai sekitaran sepuluh menit lantas non masih tidak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku ingin ketahui.

"Ya, jujur saja mulanya saya dan lainnya menyangka non pura pura. Saya coba menggelikani pinggang non, namun non diam saja. Lagi saya celupin jemari saya ke memek non, tetapi non masih gak sadar, jadi Suwito dan Bijaksanain pula saya suruh tolong bangunin non. Selalu mereka ngeremasin susu non Eliza. Hingga memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun buang waktu saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Sudah ketahui saya tidak sadarkan diri, jadi diedel edel seperi itu. Terus setelah itu bagaimana ceritanya hingga Cie Natalia hadir?", dengan sedikit geram saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, akan tetapi saat ini saya malahan terangsang mengayalkan kelakuan mereka bertiga itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART8

"Yah non… barusan saja saya kuatir simak non tidak sadar. Bila tahu non tidak apa apa dan kedepannya bakalan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non hingga suka. Belumlah lagi Suwito serta Berbudiin yang ngomel tidak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang saat ini jadi dapat bisanya lagi ceritakan sembari mengeluh.

Tetapi hatiku bertambah tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar memikirkan mereka bertiga yang malahan repot menjarah badanku tanpa ada peduli jika nona majikan mereka ini sedang jatuh semaput.

Pikiranku sedikit melayang-layang, serta saya bakal meraba maupun membelai wilayah selangkanganku sendiri sewaktu klakson mobil berada di belakang menyadarkanku serta membuatku terperanjat 1/2 mati. Karenanya saya meluncurkan mobilku serta menyisih sesaat, karena saya takut pikiranku kembali rusuh di saat dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja rupanya barusan saya lagi stop di lampu merah di saat saya terbujuk kata-kata Wawan barusan. Dan yang lebih utama, untung saja barusan itu saya gak sampai terburu bermasturbasi di muka umum.

Saya tidak berani mengandaikan peluang ada orang yang melihatku pada saat saya lakukan perbuatan segila itu, yang  memberinya peluang ke orang itu buat memperbanyak kesedihan dalam hidupku. Cukup banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Udah telah! Gak boleh melebar selalu! Diberi pertanyaan bab Cie Natalia kok…", dengan sedikit mendamprat buat menyingkirkan hasrat birahi yang menghinggapiku, saya minta Wawan meneruskan ceritanya sesudah kupastikan status mobilku aman ditepi jalan ini.

"Nach kami jadi kian kebingungan, pengen membawa non ke dokter, kami takut ditanyakan tanyain, lagian kami kan gak punyai duwit non. Terus bertepatan non Natalia telpon, nanyain non. Kami katakan saja non Eliza kembali sakit, serta saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Lagi non Natalia omong kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Maka kami membawa non ke kamar non, serta habis Sulikah menggunakankan pakaian tidur non, kami baringkan non di dipan, lalu tunggu non Natalia tiba. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar ujaran mereka. Untung saja mereka pakaikan busana tidurku barusan, jadi saya gak sampai ditemui pada situasi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Dan lantaran saya telah mengetahui mengenai semuanya yang pengin kuketahui, karena itu saya memutuskan untuk tutup telpon.

"Ya telah bila begitu. Ini hari saya gak pulang, jadi tidak perlu dinanti-nantiin. Telah dahulu Wan…", kataku serta saya bakal menekan tombol end call waktu kudengar nada Wawan panggil manggilku.

"Manalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Hilang ingatan!", saya mendamprat dan tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali melesatkan mobilku dengan lumayan kuat untuk susul mobil Cie Natalia. Selanjutnya kami sampai dalam rumah Cie Natalia sekitaran jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengacauk menyepakati. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya semua barangku telah ada dalam kamar Cie Natalia. Sudah pasti sandal serta sepatuku tak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang siap dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja membenahi barang barangnya. Bertepatan Cie Cie pengen pergi lihat sama rekan-rekan, kamu pengin tidak turut Cie Cie pergi menonton?", bertanya Cie Natalia saat saya mulai mengatur barang bawaanku.

Saya sedikit sangsi. Saya tengah menanti telephone Andy. Jika saya turut Cie Natalia, saya gak segera akan bicara dengan lepas di Andy. Namun saya tidak dapat mendapati argumen yang baik, karena itu saya memutus untuk bicara jujur di Cie Natalia.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, tetapi sorry Eliza tidak dapat turut. Eliza kembali nungguin kawan Eliza yang janji pengin telpon tidak lama lagi", dengan enggan saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telpon? Saat sama kawan? Hayo… rekan apa kawan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuman dapat menunduk sekalian tersenyum malu.

"Tidak apa apa Eliza, Cie Cie mengerti kok. Ya telah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia mohon pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengacaukank puas.

Pendek kata, pada akhirnya Cie Natalia pergi bersama rekan temannya, sedang saya santai dalam kamar Cie Natalia, sendirian.

Akan tetapi saya gak kesepian, lantaran Andy menghubungiku saat pukul delapan malam. Dan bercakap dengan Andy betul-betul membahagiakan. Saya tidak mengira Andy yang pendiam itu rupanya cerdas melucu serta kerap membuatku ketawa.

Kami membahas beberapa hal, dan sama sama ceritakan terpenting terkait sejumlah insiden di kelas kami masing-masing. Tidak berasa kami mengobrol hingga sampai jam sebelas malam. Sesungguhnya kami saling belum mengantuk, atau minimal saya belum berasa mengantuk.

Tetapi saya gak nikmat lantaran Andy udah menghubungiku kelamaan, kasihan  kalaupun pulsanya habis makin banyak. Toh saya kan tetap bisa bersua dengan Andy tiap-tiap hari di sekolah? Juga, esok saya dapat berjumpa dengan Andy di gereja bila saya hadir buat kebaktian yang diawali di waktu 1/2 sepuluh siang.

"Andy, sudah malam nih… aku…", rasanya malas , tetapi saya terpaksa sekali menjelaskan ini.

"Oh iya… sudah malam… namun esok saya bisa telpon kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharapkan, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu-malu, serta hatiku suka sekali.

Kami berdua duanya sama sempat tercenung sejenak.

"Eliza, thanks ya telah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Tidak apa Andy, saya senang kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas sewaktu saya memberikan ucapan kata senang barusan.

"Mm… jika begitu sudah dahulu dech Eliza… hingga esok ya… bye bye…", Andy mohon pamit padaku.

"Iya… hingga sampai esok Andy… bye", kataku tutup perbincangan kami.

Saya memencet tombol end call, serta sekalian tersenyum senyuman saya mengatur barang bawaanku. Saya suka sekali. Saya mengharap Andy benar-benar menyenangiku. Saya mengharapkan tidak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah jika saya mengharapkan Andy nyata-nyata jadi pacarku?

Sehabis seluruhnya usai, saya ganti busana tidur. Kemeja kotorku telah kutaruh di kantung plastik yang benar-benar kusiapkan. Sekarang saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat terbayang dalam pikiranku, apa ya yang tengah dilakukan Jenny, Sherly serta Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama-sama bercinta? Saya terlintas akan nasib jelek yang mengenai diriku di saat saya mesti pasrah digagahi oleh 5 orang karyawan dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly serta Cie Stefanny harus juga layani mereka?

Tiba-tiba saya sadar akan gempuran nafsu yang menimpa badanku pada saat saya mengayalkan semuanya, karenanya saya usaha memindah pikiranku dari 3 pacarku itu dengan secara menyaksikan TV. Namun sehabis rada lama saya melihat TV di kamar Cie Natalia ini, tiba-tiba saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART8

Kupikir Cie Natalia gak akan berkeberatan bila saya tidur terlebih dulu. Dan saya telah malas untuk ingat ingat perihal insiden apa yang sudah menghantamku sepanjang hari ini. Karena itu saya mematikan TV itu dan saya tiduran disamping kiri tempat tidur Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang sarat dengan kegiatan sex ini.

Sempat terpikir dalam pikiranku, barusan saya belum mengontak papah mamaku.

Namun, ah… mereka pasti juga belum pulang ini hari, jadi kupikir tidak apa apa kalaupun esok saja saya anyar memberitahu mereka. Toh saya bermalam dalam rumah famili sendiri. Bahkan saya sangat mengantuk dan ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', kabur samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka seorang.

Pastilah itu Cie Natalia yang baru pulang. Tetapi saya telah begitu malas buat kembali bangun cuman buat menegur Cie Natalia. Saya selalu pejamkan mataku, serta selang berapa saat saya telah tertidur nyenyak.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama