CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART6

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART6

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART6, Hasrat-Bispak19 "Aaah…", saya menjerit seram saat tiba-tiba badanku terangkut, nyatanya Wawan memanggul ke-2  pahaku di atas pundaknya, dan ke-2  betisku yang terjuntai menekuk ke bawah ini melekat di punggung Wawan.

Saya kian tidak punya daya. Dengan tangan kiriku yang melingkar di leher pak Bijakin yang berdiri di samping kiriku, tangan kananku yang melingkar di leher Suwito yang berdiri di samping kananku, dan ke-2  pahaku yang dipanggul Wawan di pundak kanan serta kirinya, saya sudah tidak dapat ke mana saja kembali.

Kengerian sedikit menimpaku saat saya mengerti badanku melayang-layang cukuplah tinggi dari lantai, manalagi dalam status semacam ini mereka bawa badanku keluar kamarku, selalu keluar hingga ke arah tempat jemuran pakaian.

Tetapi yang sangat membuatku kuatir yakni kepala Wawan yang berada pada ke-2  pahaku yang terbuka, serta yang benar muka Wawan menghadap langsung pada bibir vaginaku, amat dekat. Sebuah jilatan yang sedang dilakukan Wawan mulai pembantaian kepada diriku, dan saya menggeliang kurang kuat karena tingkah Wawan ini.

"Wan… jangan… angghhhk…", saya coba meminta, namun saya mesti melenguh saat Wawan kembali memagut bibir vaginaku yang terpasang di hadapannya, serta badanku mengartikulasikanng istimewa tidak bisa kukendalikan kembali.

Belumlah cukup siksaan kepuasan yang kualami, pak Bijakin serta Suwito memperbanyak pengidapanku. Mereka membuka bra yang membuntel payudaraku, lalu nyaris bertepatan mereka menyeruput ke-2  puting payudaraku yang berada di hadapan mereka. Saya mulai tidak dapat terima semuanya rangsangan ini, badanku menggelinjang dan menyebutng tidak dapat kukendalikan kembali.

"Mmmhh… udaaah…", saya mengesah serta meminta.

Tidaklah ada jawaban pada mereka atau sinyal tanda mereka ingin dengerin permintaanku. Mereka bertiga selalu merayu ke-2  puting payudaraku,  bibir dan lubang vaginaku. Saya mulai teraniaya dalam keasyikan ini, nafsuku telah naik gak karuan, serta rasa panas mulai menjalari sekujur badanku.

"Ngghh… sudaah… mmhh… hentikaaan… aunghhh…", saya meminta dan merengek-rengek pada lenguhan dan rintihanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART6

Namun memanglah salahku  sich, nampaknya sakit hati tiga pejantan ini terlampau besar seusai saya berkali kali memikat serta memancing hasrat mereka sepanjang hari ini. Mereka sekalipun gak mengindahkan permintaanku dan dengan kejam mereka terus menyiksaku.

Saya telah tak kuat kembali. Pinggangku meliuk serta meliuk, kepalaku hingga terdongak karena enaknya rangsangan bertubi tubi yang menimpa badanku ini. Sebab status badanku yang sesuai ini, kepalaku jadi terjuntai ke bawah, dan rambutku yang terurai ini tersentak sentak mengikut pergerakan badanku.

Tiba-tiba mereka bertiga bersama-sama menyudahi tindakan mereka, tapi mereka biarkan badanku selalu melayang-layang tinggi di bahu mereka. Saya mengerang perlahan-lahan, dalam hati saya berasa sedih karena nikmat yang menyerangku ini jadi sirna waktu mereka stop demikian saja seperti berikut.

Namun saya cuman diam, saya gak pengin berujar apa apa, mengharap maupun lakukan perbuatan apa saja, meski diam diam saya nikmati tersisa sisa pergolakan hasrat masih menimpa badanku.

"Non Eliza ingin turun?", bertanya Wawan sekalian meniup bibir vaginaku.

"I… iyaa…", jawabku dengan merengek-rengek dan saya sedikit menggoyang goyangkan pinggulku untuk menjauhi bibir vaginaku dari tiupan Wawan.

"Wan…", saya kembali merengek-rengek di Wawan.

Dengan ke-2  betisku yang melekat di punggung Wawan, serta ke-2  pahaku yang menjepit kepala Wawan, pergerakanku betul-betul tidak berfaedah. Apa saja yang kulakukan, bibir vaginaku masih tetap berada pada hadapan paras Wawan yang sampai hati melanjutkan tingkahnya itu.

"Selalu apa tanggung-jawab non tadi telah membikin kita kita tegangan tinggi waktu tonton non di kamar tadi siang?", bertanya Suwito yang lantas menyesap puting payudaraku yang berada pada hadapannya sampai saya menggelinjang dan menyebutng kurang kuat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Enggh… maaf deh… tapi… kalian kok kurang ajar sich… kalian itu ngintip saya, kok malahan saya yang diminta tanggung-jawab?? Semestinya kan saya yang berang??", dari meminta sekarang saya jadi protes dengan geram sekalian membatasi nafsuku saat Wawan serta Suwito repot menggempur wilayah wilayah peka pada badanku ini.

Dengar omelanku, Wawan dan Suwito menyudahi gempuran mereka, dan mereka sama sama berpandangan sebentar.

Saya sendiri memandang jengkel dari mereka, akan tetapi saya tidak dapat melakukan perbuatan apa saja saat lagi badanku masih melayang-layang sesuai ini dengan ke-2  tangan serta kakiku yang ada dalam kekuasaan mereka.

"Wah tidak mau tahu, dasarnya non Eliza harus tanggung-jawab. Lagian non Eliza telah membikin kita kita ngaceng berkali kali tanpa ada hasil semenjak pagi", kata Wawan lalu kembali memagut bibir vaginaku.

"Engghkk… ngghh…", saya melenguh kesenangan gara-gara siksaan Wawan ini serta pinggangku kembali meliuk sampai perutku terangkut tinggi.

Saya pengin meronta, saya mau meminta supaya mereka melepaskanku ini hari saja, sebab saya gak mau pada situasi lemas saat terima telephone Andy malam nanti. Saya mau nikmati saat saat mengobrol dengan Andy tanpa ada siksaan rasa pegal maupun mengantuk karena kecapekan.

Namun tidak lama kemudian saya sudah tidak bisa kembali berpikiran tenang. Saya mendesah rintih kesenangan saat ke-2  pergelangan tanganku dicekram oleh pak Bijaksanain serta Suwito, serta tangan mereka yang satunya mereka pakai untuk meraba serta membelai perutku, dan mereka berdua kembali mengulum puting puting payudaraku.

Seluruhnya masih ditambah lagi tingkah Wawan yang meraba raba ke-2  pahaku yang terpangku di pundaknya ini dengan ke-2  tangannya. Anyar kesempatan ini mereka bertiga menyiksaku dengan sesadis ini. Semua kesan kesenangan yang kurasakan ini terlampau dahsyat serta mengacau pikiranku.

Pada akhirnya saya memutuskan nikmati waktu saat jadi bulan bulanan tiga pejantan ini, serta saya cuman dapat mengharapkan malam nanti saya masih lumayan kuat untuk terima telpon Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Badanku melafalkanng berulang-kali, pinggangku meliuk dan meliuk sangking nikmatnya rasa nikmat yang kuterima ini. Tidak bisa kutahan kembali, saya mesti berserah alami orgasme.

Saya melenguh sejadi jadi dan mengulet dahsyat membebaskan luapan liar ini, dan sekali ini tidaklah ada satu juga pada mereka yang ingin mengampuniku kendati saya meminta seperti apa saja.

Sampai sekali ini mereka tambah memperhebat siksaan mereka padaku. Saya rasakan lidah Wawan menyerang masuk isikan lubang vaginaku, serta tersebut masih ditambahkan bibir Wawan yang memagut bibir vaginaku dengan liar.

"Aaahh… ooooh… Waaan…", suatu cucupan yang sangat kuat oleh Wawan di bibir vaginaku membuatku menjerit kesenangan.

Rasanya tiap lanjutan tulang di seluruhnya badanku lepas saat saya mesti menyebutng dahsyat gara-gara tingkah Wawan ini. Ke-2  betisku melekat kuat di punggung Wawan, mengakibatkan lututku sudah tidak dapat kutekuk kembali.

Ke-2  tanganku yang melingkar di leher pak Bijakin dan Suwito tidak lepas walaupun saya menggeliat seperti apa saja. Mereka menggembok ke-2  pergelangan tanganku di muka dada mereka masing-masing serta tangan mereka yang satunya seperti tidak pernah suntuk mainkan ke-2  payudaraku.

Dengan gerak badan yang terhambat sesuai ini, saya berasa tidak mempunyai daya juga sekedar utk melepaskan luapan orgasmeku. Tetapi diam diam saya justru benar-benar puas diberlakukan semacam ini oleh mereka, dan saya amat nikmati ketidak memiliki dayaanku ini.

VII. Pembantaian Itu Bersambung

"Telah dong… turunin saya ya…", saya meminta serta merengek-rengek dari mereka dengan napas yang terengah.

"Aanggkkh…", saya melenguh sejadi jadi waktu jawaban yang kuterima yakni pagutan Wawan di bibir vaginaku.

Namun cuman sekejap saja, Wawan telah menyudahi pagutannya. Serta dia turunkan ke-2  kakiku dari pangkuan pundaknya, membiarkanku terkait lemas dengan ke-2  tanganku yang terus melingkar di leher pak Bijaksanain dan Suwito, dan ke-2  pergelangan tanganku yang terus terkunci di muka dada mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART6

Saya lihat Wawan ke arah pintu yang membataskan sisi dalam dan luar di lantai dua rumahku ini, serta dia ambil kunci pintu yang menempel di lubang kunci sisi dalam pintu itu, lalu memasangkan kunci itu pada sisi luarnya.

Seterusnya Wawan tutup dan mengancing pintu itu, lalu dia masukkan kunci pintu itu dalam kantong celananya, sembari melihatku dengan senyuman penuh hinaan, seakan akan berkata kalaupun sekali ini saya mustahil dapat lolos.

Tiba-tiba saya terkaget sebab saya sadari satu soal. Bukan bab saya telah tak barangkali dapat larikan diri, lantaran saya udah memahami kalau saya usaha lari ke bawah, kelanjutannnya di bawah kelak saya mesti terkepung kembali oleh mereka dari 2 arah serta akan lekas ketangkap kembali oleh mereka.

Yang kumaksud ialah, kenapa mereka memutuskan tempat jemuran pakaian ini sebagai tempat membabat diriku? Di area yang begitu terbuka ini, bagaimana kalaupun kelak rintihan serta lenguhanku hingga sampai kedengar oleh orang yang melalui di jalan depan rumahku? Atau, bagaimana jika kami hingga sampai kelihatan oleh tetangga di muka rumahku yang tiada berencana menyaksikan ke rumahku?

"Wan… tak boleh di sini dong… di kamar saja ya…", saya mulai merengek-rengek.

"Biar non dapat lari?", bertanya Wawan dengan suara mencemooh.

"Nggak… bukan getho Wan… saya takut jika di sini kelak suaraku kedengar orang di muka gimana… Iya dech saya janji gak dapat lari kembali", saya usaha meminta dengan suara memelas.

"Ya bila begitu non tidak boleh bernada, enteng kan?", jawab Wawan sekehendak hati, serta dia mulai dekatiku.

Saya memandang Wawan sembari memasangkan muka cemberut, tetapi selang berapa saat badanku menyebutng sewaktu ke-2  payudaraku udah kembali diremas remas oleh pak Bijaksanain serta Suwito.

"Eeh… mmmhh…", saya mengerang dan menggeliang, di antara kenikmatan serta kesakitan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Wawan lagi merapat, dan saat ini penglihatanku berpindah mengarah di penis Wawan itu telah tegak mengacungkan itu, yang telah siap buat mengeduk dan menggagahi lubang vaginaku.

Saat Wawan udah membungkuk di hadapanku serta ke-2  pahaku yang kurapatkan sejak mulai barusan ini diperenggang olehnya, saya menggigit bibir dan pejamkan mataku, siap-siap mengikhlaskan lubang vaginaku ini terima tusukan beringas dari penis gagah Wawan itu.

"Mmm…", saya mengesah perlahan saat kurasakan bibirku ini di cium halus, dan saya masih pejamkan mataku.

Kecupan Wawan ini demikian mesra. Membuat jantungku berdetak cepat.

"Mmmhh…", saya kembali mengesah waktu kurasakan suatu jemari tangan tercelup masuk ke lubang vaginaku.

Jemari tangan yang nakal itu mulai mengeduk lubang vaginaku. Ditambah lagi remasan remasan halus pada ke-2  payudaraku oleh pak Bijakin serta Suwito,  kecupan mesra Wawan yang saat ini telah beralih menjadi pagutan penuh hasrat di bibirku, semuanya ini membuatku mulai menderita dalam birahi.

Ke-2  lututku ibaratnya lemas. Kalaupun saat ini ke-2  tanganku tidak melingkar di leher ke-2  pejantan yang ada di sebelah kanan dan kiriku ini, ke-2  kakiku ini tentu tidak sanggup menumpang badanku. Saya kembali rapatkan ke-2  pahaku, coba membatasi derasnya laporkan jemari tangan Wawan yang memunculkan rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Sedangkan saya terus mendesah terhenti saat bibirku selalu dipagut Wawan sebagai berikut, dan napasku mulai habis. Saya makin teraniaya dalam kesenangan ini. Saya tidak bisa meronta, badanku rasanya terlampau lemas, tenagaku amblas tidak tahu ke mana.

Saya buka mataku, memandang Wawan dengan sayu, coba menggelengkan kepalaku, mengharap dia mengetahui kodeku bila saya telah mulai menanggung derita sebab kekurangan napas. Tetapi Wawan justru meningkatkan siksaan ini. Saya merasai lidah Wawan melesak masuk ke mulutku, serta reflek saya membalasnya, sampai lidah kami sama sama bertaut.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART6

Selanjutnya, Wawan dengan kuat mengisap mulutku, menarik dan mencucup air ludah dalam mulutku ini. Saya telah tidak dapat bernafas kembali lantaran luapan birahi yang menerpa diriku ini ibarat menutup dadaku.

"Oooh…", saya meratap lega sewaktu selanjutnya Wawan melepas pagutannya seusai suka mencucup seluruh air ludah di mulutku ini.

Napasku terengah-engah tidak karuan selesai barusan saya lumayan lama kekurangan napas. Saya usaha mengendalikan napasku ini, tetapi cubitan nakal Suwito di puting kanan payudaraku ini bikin napasku kembali mengincar.

Serta sewaktu pak Berbudiin meremas kuat payudara kiriku, serta menyesap puting payudaraku itu dengan sekeras kuatnya, saya mendesah kenikmatan nikmati seluruhnya cumbuan mereka ini.

"Aauw…", saya kembali menyambat waktu Wawan dengan semaunya mengambil jemari tangannya yang mulai sejak barusan direndam celup ke lubang vaginaku.

‘Waan… memasukkan lagi…', saya menjerit dalam hatiku.

Saya sedih. Saya tidak mau jemari tangan yang nakal itu keluar dari dalam lubang vaginaku. Saya ingin meminta pada Wawan biar dia pengin masukkan jemari tangannya kembali, atau justru masukkan penis perkasanya itu ke lubang vaginaku.

Tetapi saya masih lumayan sadar buat mengawasi harga diriku jadi nona majikan mereka. Karenanya saya mau tak mau diam serta pejamkan mataku, sekalian mengharapkan mudah-mudahan Wawan selekasnya memikat lubang vaginaku kembali.

"Mmmhh…", saya melenguh lambat waktu merasai suatu hal yang tebal, hangat serta basah mendesak bibir vaginaku.

Saya buka kembali mataku. Nyatanya saat ini Wawan tengah berjongkok di depanku dan menjilat-jilati bibir vaginaku. Ternyata Wawan masih mau memainkanku, menganiaya diriku yang udah terbenam dalam luapan birahiku ini.

Seterusnya Wawan merengkuh ke-2  pahaku, lalu dia memagut bibir vaginaku. Saya mengesah kesenangan, badanku kembali menggeliat, kurasakan cairan cintaku kembali meluluh.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Serta kesan yang menakjubkan menimpa diriku waktu tau-tau Suwito menyergap serta memagut bibirku, dan pak Berbudiin yang masih tetap menyusu pada puting kiri payudaraku, sekarang  meremasi payudaraku yang satunya, yang pernah tidak bekerja karena ditinggal oleh Suwito yang sekarang repot melumat habis bibirku.

"Mmmh… mmm…", saya mendesah nikmat karena cumbuan bertubi tubi yang sudah dilakukan tiga pejantanku ini, dan saya cuman dapat mengguman gak terang lantaran bibirku yang tetap dipagut dengan garang oleh Suwito.

Seakan semuanya belumlah cukup, sekarang Wawan kembali menusukkan lidahnya ke lubang vaginaku. Lidah itu merayu lubang vaginaku dengan nakal sekali, meliuk liuk ke kiri serta ke kanan, ke atas dan ke bawah, bikin mataku terbeliak, badanku melafalkanng dan melafalkanng.

Saya sudah pasti menjerit kenikmatan bila bibirku sedang tidak dilumat oleh Suwito seperti berikut.

"Mmmhh… mmmpphh…", dalam serangan mereka saya mengerang panjang serta badanku tersentak berulangkali mendampingi orgasme bagus yang menimpa badanku.

Otot perutku mengartikulasikanng hingga ibaratnya bakal kram, menghadirkan rasa nikmat antara terasa sakit yang menganiaya diriku. Semuanya masih ditambah lagi dengan rasa nyeri yang semakin jadi pada lubang vaginaku, yang memaksakanku untuk selalu orgasme.

Saya merasai cairan cintaku membanjir banyak. Namun dengan kejam Wawan memagut bibir vaginaku kuat kuat serta pagutan itu gak lepas walaupun saya menggeliang seperti apa saja. Serta semuanya cairan cintaku yang meluluh itu dicucup dan diseruput Wawan hingga sampai habis.

"Mmmhk…", saya mengerang kurang kuat, pasrah.

Tiada yang dapat kulakukan selainnya menggelepar, meronta, mendesah ketahan. Tetapi gelombang orgasme yang menderaku ini sekalipun tidak berhenti, lantaran Wawan lagi mengeduk aduk lubang vaginaku dengan lidahnya, dan Suwito gak melepas bibirku dari pagutannya, sementara pak Berbudiin selalu semangat memagut puting kanan payudaraku.

Mereka selalu menjarah badan nona majikan mereka ini.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN SEMOK ELIZA PART6

Selesai sejenak disiksa sebagai berikut oleh mereka, penglihatanku mulai kabur. Saya telah lemas serta cuman dapat pasrah terima semuanya ini. Tenagaku seperti raib bersama cairan cintaku yang tetap membanjir keluar lubang vaginaku. Dan rasa gak memiliki daya ini mengantarku orgasme kembali untuk ke demikian kalinya.

"Uhuuk… ngghhk…", saya terbatuk batuk kekurangan napas sewaktu Suwito membebaskan pagutannya, dan saya tetap harus melenguh nikmati orgasmeku.

"Non… non cakep sekali…", desah Suwito, lalu mengecup telingaku, mengulum daun telinga kiriku, meningkatkan semua kesan nikmat yang udah dari sejak barusan menganiaya badanku.

"Oooh…", saya mendesah serta menggigil, mataku kupejamkan kuat kuat.

Cumbuan yang tengah dilakukan Suwito kini demikian mesra, membuatku kian kebingungan serta tidak tahu harus melakukan perbuatan apa. Jantungku berdetak cepat, dan orgasmeku benar-benar tak berhenti.

"Sudah Suwitoo… kamu mengapa sich… oooh…", saya merengek-rengek, akan tetapi saya kembali mengesah waktu tau-tau kurasakan suatu yang hangat pada leherku.

Saya tidak akan merasai kuluman pada puting kanan payudaraku, memiliki arti sudah dipastikan pak Bijaksanain yang menggeser gempurannya pada leherku ini.

"Pak Bijakin juga… auuuh… Waaan… udaaah…", saya merengek-rengek rengek, meminta mereka menyudahi pembantaian kepada diriku ini.

Tetapi mereka mana pengin mendengarkanku?

"Oooh… sudaah… hentikaaan…", saya terus menjerit, merengek-rengek, meminta dengan napas yang terengah.

Namun lidah yang nakal itu masih tetap main dalam lubang vaginaku, menyerang serta mengeduk tanpa ampun. Daun telinga kiriku selalu dilumat secara lembut, lalu jilatan serta ciuman pada leherku ini…  seluruhnya rabaan tangan tangan mereka yang penuh gairah pada sekujur badanku ini…

"Aaaah…", saya menjerit panjang, tidak mampu terima siksaan orgasme buat orgasme yang selalu menderaku sejak mulai badanku jatuh ke tangan tiga pejantanku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama