CERITA DEWASA KENIKMATAN MEMPERKOSA TUBUH DOSEN SEXY

CERITA DEWASA KENIKMATAN MEMPERKOSA TUBUH DOSEN SEXY


CERITA DEWASA KENIKMATAN MEMPERKOSA TUBUH DOSEN SEXY, Hasrat-Bispak19 Namaku Ari (nama fiktif), saya yakni seorang mahasiswa di satu diantara perguruan tinggi tempatku tinggal, saya termasyhur menjadi seorang nerd yang tidak pedulikan wanita alias tak pernah ingin menjelimet dengan yang bernama pujaan hatian, akan tetapi nafsu seksku yang gak tersalurkan ini makin menggelora tiap-tiap saya menyaksikan mahasiswi sekelasku yang punya badan-tubuh menarik, selanjutnya tiap-tiap hal demikian berlangsung saya cuman dapat coli di rumahku sekalian mengayalkan dapat ngentot sama mereka. Saya punyai kontol yang kemungkinan cukup membesarkan hati buatku adalah sejauh 17 cm, gendut serta berurat.


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah seorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia yakni bu rida, akhwat cadar lebar, belum menikah lantaran tidak ada yang sesuai ucapnya, Awal mula dia mengajarkan di kelasku, dia tidak begitu menarik perhatianku karena badannya yang selalu ditutupi kerudung dan gamis panjangnya, akan tetapi kian ke sini saya punyai fantasi spesifik ialah dapat cicipin badannya.


Saya pikir bagaimana tekniknya ya agar dapat cicipin badan beliau ini, saya mendapat gagasan untuk menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, walau tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi minimal bisa lihat mukanya yang selalu tidak pingin kalaupun dijepret, siang hari ini saya lalu lancarkan ide itu, besok harinya saya ambil rekaman itu dan saya memandang dosen yang kumaksud lagi masturbasi gunakan sebuah dildo dengan mengenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Lihat hasil rekaman itu, saya menanti sampai sore hari dengan tujuan untuk menggrebek beliau, saat area dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa ada suara,dan betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika mulai merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" tuturnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya nampak kalau dia lagi horny berat, ke-2  tangannya selalu di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini area AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia kelihatan kuatir, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali rampungin beberapa buku di sini" ujarnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengin ngapain kamu?" Ujarnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau kelihatan pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengen apa kamu!" Teriaknya, "gak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini punyai gairah besar  ya" jawabku rileks, "gak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat cabuli ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu memohon tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar tetapi ibu mesti taatin saya" ucapku sambil buka celana panjang dan cdku, terpasang kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlagak sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "telah tak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sejauh ini belum disentuh lelaki pikirku karena begitu halus menjurus kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak lambat, tangannya menggigil, tetapi nurut mengocak, "telah tak boleh nangis sini review saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya buat melihat menyaksikan kontolku, kelihatan matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia masih tetap tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dia persoalan bernafas serta buka mulutnya, dengan cepat ku tambahkan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "bila saya nggak pengin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, memandang saya mendamprat,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang tergolek di meja beliau serta merekam aktivitas beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta akan berang lantaran dia sadar saya merekamnya, akan tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhenti, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya dan memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.WAJIB 4D


Lantaran kurasa cukup session sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "pengen ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang tampak kaki dan paha mulusnya


dia tidak gunakan legging mestinya akhwat lain, dia cuman memanfaatkan cd mempunyai motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" katanya, kutarik cdnya serta kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek masih semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, selesai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, selesai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia tampak menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tapi dia selalu menikmatinya, "sshh..telah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya merekam kegiatan eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan setubuhin ibu ri…ibu minta..sshh" katanya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud buat menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sekejap kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu setubuhin ibu!" Gertaknya, lihat dia menyentakku dengan keras


CERITA DEWASA KENIKMATAN MEMPERKOSA TUBUH DOSEN SEXY


saya memecut memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku sebab beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tindakanku, memandangnya kian mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..gak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya beralih menjadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya makin melecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya berkenaan palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku biarkan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih yang menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang sejak dari barusan merekam pekerjaan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,tampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih memecut memeknya, hijab lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab sebab keringat kami, kedengar suara telepon yang kutebak itu yakni telephone seluler kepunyaannya, "ari setop ri…itu ada telephone..ssh" pintanya. WAJIB 4D


saya berasa kalau saya punyai sebuah gagasan edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, nampak dia jalan membungkuk berpijak di lututnya, saya masih juga memacu memeknya tanpa ada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian memajukan pahaku supaya saya menyudahi lecutanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya serta berucap "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian terus memaksa jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung meraih gadgetnya dengan status menungging berpijak di meja kerjanya, kulepaskan kontolku buat ambil camera barusan ketinggalan di meja dosen lain


kusaksikan dia segera membawa telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku tuju beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara lembut buat memberikan kepuasan buatnya, "ingin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker ponselnya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya was-was, "eeenng gak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah lantaran saya tidak hentikan pacuanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" sebut adiknya di telpon, "hhmm iya dek" ujarnya. Mengerti telpon itu sudah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengin ngapain kamu disana? !" Katanya cemas, sebab kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, gak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan lagi kontolku sampai kontolku masuk semua di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meski kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa jika saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu lagi untuk memberi orgasme ke-2  untuk beliau, "ohh…ibu sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bisa lebih banyak dibanding yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat lecutanku, "aahh ahh bu saya hingga" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku di anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


sehabis senang saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mengegas hasrat barusan, kerudung panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas memanfaatkan kemejaku, ambil bra beliau, "saya mohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, gak boleh kadu siapa bila tak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari merupakan 4 hari sesudah insiden pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya ialah salah seorang dosen baru di perguruan tinggi yang berada pada kota ini, saya biasa diundang "mbak-mbak akhwat" sebab saya terus memakai kerudung panjang diikuti gamis serta rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari yaitu sekian hari sesudah saya merasakan bencana pemerkosaan yang sedang dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya harus pulang lumayan malam kira-kira jam 9 malam karena banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan ini hari. Lantaran udah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen telah tak bekerja kembali, karenanya saya menetapkan untuk pulang memakai bis transkota, kumenunggu kurang lebih 10 menit di halte depan universitas serta selanjutnya ada suatu bis transkota yang bakal kutumpangi, kutidak memerhatikan jika bis itu dipenuhi akan lelaki, serta cuman sedikit ada wanita, akan tetapi karena saya takut kalau naik angkot jadi saya beranikan diri untuk menggunakan bus itu, saya tidak memperoleh bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, waktu ku asyik bergelut dengan handphoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terikat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama